Tuesday 20 December 2011

38th weeks and things


It’s 38th weeks now! Baby B bisa keluar kapan aja nih! J
I don’t really know how a contraction feels, tapi yang pasti perut semakin kencang, apalagi semalam, si B terus bergerak, sepertinya dia sudah semakin tidak nyaman karena berada dalam rahim yang makin sempit baginya. Vagina mulai terasa nyeri dan nyut-nyutan.
Dan di tengah kondisi seperti ini, we have to receive a good/bad news. Why bad, for first? Aries is being let go this month. His company is at the verge of bankruptcy and they have to let go some people. But thank God, tomorrow, he’s having an interview in Daan Mogot. Why good? The company is not a healthy place anymore. The mother of the boss is interfering, and it turns out that their financial statement is not so good, they are doubted to be able to survive after March next year. Luckily, the boss will give a month salary after letting them go.
And… the friends who owe us money, haven’t shown any signs of paying us back, despite their promise to pay us before they got married, which was 2 days ago. I’ve asked them directly, still I don’t get any direct answer.
I’d be lying if I say I’m not worried, because I am! I mean we are having baby, and having one is no cheap action. I’ve tried to recite all verses I could remember about not being worried, still my heart rage. And then I saw my husband’s face. He was calm. He was joyful. He embraced the moment. And I learned to hold my tongue, to not let my worries manifest into words. I learned to be a good wife, a wife who look to the future with confidence (Proverbs 31:25, Easy To Read version).




Monday 5 December 2011

call it a day



Sebagai seorang penerjemah dan editor lepas, saya bertemu dengan berbagai jenis klien. Ada yang baik, dalam pengertian tidak rewel dan pembayaran cukup memuaskan – gak pelit dan gak lambat; ada pula yang kebalikannya.
Beberapa bulan terakhir, sekitar bulan Juni atau Juli, saya mendapat klien baru yang katanya dikenalkan oleh seorang teman. Klien ini, saya sebut aja Ms. L, adalah orang Indonesia yang berbasis di Singapura. Kalau menelepon, terdengar jelas aksennya yang masih pelo dan sangat kental aksen Mandarinnya. Awalnya, dia meminta saya menerjemahkan sebuah buku. Saya menyanggupi untuk menyelesaikannya dalam jangka waktu kurang lebih 1,5 bulan. Ndilalah, karena sedang hamil muda, dengan segala intrik-intriknya seperti mual dan lelah yang bisa datang kapan saja, saya meminta pengunduran waktu. Ms. L ini tidak mempermasalahkan, malah memberikan saya kerjaan-kerjaan baru lagi. Lalu dia meminta saya menagih dia setiap bulan, tentu ini memberi secercah harapan, setidaknya ada fixed income nih.