Wednesday 28 May 2008

uugh!

uugh!





Sejak siang rasanya sudah bete. 
Sore udah lebih tenang, ditambah bisa punya waktu bersama yayang. Bisa ngobrol, becanda-becanda (nih cowok ya, lg stres jam 1 pagi pun masih aja bisa ngebanyol).
Malamnya, tetap asyik. Eh, tapi tau2... bete lagi.
Sebenernya sih gak mungkin tau-tau gitu aja... Tapi honestly, ada orang-orang, dengan caranya, entah bicara atau bertindaknya, yang buat orang (baca: aku) merasa sangat gak nyaman dan bete.
Kalo udah gitu, belum ditambah kerjaan yang belum kelar dan mati lampu seharian, kepalaku langsung nyuuut nyuuut rasanya. Belum pernah nyoba sih, kalo misalnya dikasih minuman yang katanya bisa membantu menenangkan stres itu aku bisa jadi lebih tenang dan sakit kepalaku berkurang. Only I know, I can hate myself when I'm in the state of this. Uuughh!!!


Thursday 22 May 2008

omigod

astaga dwey....

masih berjengit membaca namanya??? norak banget sih lu!!!

Thursday 15 May 2008

it's my bday

2 hari yang lalu, aku berulangtahun. Dan ini adalah tahun kedua aku belajar mensyukuri arti ulangtahun. Terlalu terlambat untuk usiaku yang sudah 28 tahun? Hm... rasanya tidak. Untuk hidup yang lebih berarti, rasanya baru 2 tahun bukan waktu yang terlalu lambat.

Semua menebak dengan ceria, bahwa ini tahun paling berkesan karena di ulangtahun ini aku tidak lagi sendiri. Sudah ada seorang pendamping dalam hidupku di tahun ini. Yah, ada benarnya sih! Can't deny that, tho :) Dia sungguh berkah dalam hidupku.

Namun ada hal lain.... Anak-anak manis yang berkorban menempuh jarak dari Sunter ke Pantai Mutiara demi memberikan surprise untukku. Thank you girls, you all are wonderful!

Dan... ketika tiba di pagar rumahku, kejutan kembali menanti. Sebungkus kado tergeletak di sana. Tak ada nama pemberi. Tapi wangi (tepatnya bau, hehe) parfum mobil yang masih tersisa tak bisa membohongi. Aah... benarkah ini dari dirinya? Sungguhkah dia mengorbankan waktunya yang tak banyak itu, memilih untuk tidak menempuh jalan cepat dan memutar demi membawakan kado ini? Keyakinanku begitu kuat jadi aku nekat membuka bingkisan itu. Benar saja. Seperti biasa, dia hanya menulis di atas kertas sederhana. Namun kata-katanya tidak pernah bisa berpengaruh sederhana dalam hatiku. Can you believe, I cried when I read his words. Sungguh-sungguh menangis. Karena aku (baru) menyadari, betapa aku mengasihinya, betapa aku menyayanginya, betapa hidupku sudah begitu banyak berutang padanya. Orang yang selalu menganggap dirinya bukan apa-apa, padahal lewat hidupnya, banyak orang berubah. Orang yang sudah kuanggap kakak, bapak sendiri.... Orang yang membuatku tertawa, menangis, lalu tertawa lagi. Orang yang membuat hidupku jadi lebih berarti. Orang yang membuatku selalu ingin memberi yang terbaik.... I'm deeply influenced by him.

Dan esoknya, another surprise has awaited. Di tengah syuting buat presentasi ke Brazil, one of my colleague, Juned, mengarahkanku untuk share apa yang kudapat di ultah kali ini. Thinking this as a part of shooting , so I told my story. Tapi sungguh aku kaget ketika Juned menginstruksikan teman-teman yang lain untuk mendoakanku. Wow. And they were serious. I don't know... but it felt like a good-bye prayer.... Will I leave them soon? I don't know. What I know, this year, God is returning my hope, my dream. And I'm about to fulfill it. I will. I will!

And so... thank you everybody who loves me... especially for mon ange, I'm really touched by what you've done for me. I love you!

Wednesday 7 May 2008

aku merasa sangat sendirian & tak tahu harus bagaimana...

Oke, itu memang dikutip dari lagu BCL...

Rasanya sangat mewakili perasaanku. Aku merasa sangat sendirian... aku tak tahu harus bagaimana...

Tak tahu bagaimana mengalahkan perasaan kesepian, tersingkirkan dan tertolak ini. Kadang-kadang rasanya seperti tak dianggap ada, rasanya seperti dipinggirkan. Ah, hidup itu memang seperti roda besar, kadang-kadang kau di atas, tapi mungkin seringkali kau di bawah...

Aku sedih ketika aku tak bisa tertawa bersama, tak bisa mengerti apa yang sedang dibicarakan...

Apakah aku yang aneh hingga aku tak dianggap???

Aku hanya merasa begitu... ya.. sendirian.

Dan aku merasa bersalah padamu, mon ange.... Aku tak ingin kamu ikut merasakan kepedihan yang tak enak ini. Kamu layak berbahagia...

Just... sometimes I feel so... apa ya... not in the circle. What should I do?

What, oh, Lord? Where do I belong?