Sunday 30 March 2008

bangga deh sama kamu... :)

Hari ini... kamu membatalkan tawaran untuk mengantar aku pulang. Alasannya simpel tapi kuat, hati nuranimu menegurmu, dan kamu taat. Dan aku bangga banget sama kamu. Rasanya mo nangis deh.... :)

Can't wait for 2 more months... can't wait for the rest of my life.

Friday 28 March 2008

hari ini gak bawa hp... (2)

sekarang sudah jam 5 sore lewat. Jam kantor sudah officially selesai.... dan di penghujung hari ini, aku baru nyadar... gak enak juga yah gak bawa hp. Hari ini ada beberapa nama yang terlintas di pikiran dan hatiku, tapi aku tak bisa menghubungi mereka karena tidak bawa hp.... huks... how are you guys? TL.. Silvi...

Thursday 27 March 2008

hari ini gak bawa hp

iya, tumben2nya bisa ketinggalan.... Padahal seantero jagat mengenal saya sebagai orang yang gak pernah bisa dilepasin dari yg namanya hp. Sampai2 saya pernah dijuluki ms ring2 :D

Saya pny temen sekantor yang kebalikan banget. Dia ini paling sering ketinggalan hp di rumah atau di mana saja. Pernah suatu kali hp nya ketinggalan waktu kita lagi sibuk ngurusin acara besar di sebuah gedung. Waktu ketahuan hp nya raib, dia sempat pucat, tapi akhirnya pasrah. Saya mencoba menelepon hp nya, tapi tidak diangkat. Entah kenapa, saya optimis, hp itu belum berpindah tangan. Eh, beberapa waktu kemudian, seorang usher mendatangi saya sambil menenteng sebuah kantong plastik hitam. "Kak," katanya dengan tampang bingung, "dari tadi ada yang bergetar-getar terus di kantong."

Dengan cepat saya mengambil kantong itu dan, voila! si hp biru dengan casing snoopy milik teman saya terselip manis di antara gelas-gelas Aqua di dalamnya. Ajaib.

Saya ingat, kami, teman-teman sekantor, selalu mengkritik dia karena sepertinya tidak pernah peduli dengan keberadaan si hp. Kadang seharian hp nya dibiarkan di dalam tas, dalam keadaan silent tanpa vibrate. Akibatnya, dia harus rela menerima teguran, omelan dan amuk massa yang merasa dicuekin olehnya.  Saya sering menggodanya, "Mungkin lu harus pake pager aja, jangan hp. Gak guna." Hehe.

Tapi ya, dia tetap seperti itu, tetap nyaman dengan kebiasaannya, dan kita semua pun sudah maklum. Begitulah dia.

Hari ini, giliran saya yang, seumur-umur, kayaknya baru kali ini ketinggalan hp di rumah. Entah tanda-tanda penuaan dini, atau tanda-tanda kurangnya urgensi kebutuhan berkomunikasi, atau memang sekedar silap biasa karena tadi pagi buru-buru. Yang pasti entah kenapa, waktu saya menyadari hp saya ketinggalan, saya merasa.... LEGA.

Sungguh. Padahal saya tahu, pasti banyak orang mencoba mengubungi saya, entah meminta jadwal, entah ngurusin apa, tapi kali ini, tidak seperti waktu2 yg lalu, saya tidak terlalu peduli lagi. Rasanya saya bisa mendapat ketenangan hari ini, dan mungkin itu juga yang teman saya itu rasakan. Tenang, tanpa dituntut untuk segera menjawab begitu hp menjerit-jerit. Tenang, tanpa dituntut untuk segera membalas SMS yang kadang bisa terasa begitu menyebalkan karena datang pada saat yang tidak pas.

Jadi... saya ingin menikmati hari tanpa hp ah... :D

tiada kata lain: pusiinggg!

sungguh deh....

hari ini, kerjaannya berlipat tiga bahkan empat. Well, padahal sebenarnya ini bukan hal yang langka juga ><

Tapi memang bakal makin berat, karena staf yg sudah imut-imut jumlahnya di sini bakal berkurang drastis, cenderung ekstrim, karena yang tinggal hanyalah aku seorang!!! Betul!!! Astaga!!! Tentunya bersama bosku!!! Tapi dia kan tidak standby terus!!! Kenapa aku jadi pake tanda seru terus!!!

Udah tanda pusing akut nih....

Duh Tuhan, minta kekuatan... kasih karunia....... huks... udah mo nangis rasanya....

Tuesday 25 March 2008

say no to indomie!!!

bener deh... setiap kali abis makan indomie berasanya pasti gendut, buncit, gak sehat banget deh.... ga ada rasanya, ga bergizi...

cuma...

that indomie is so damn tempting!!!

Jesus loves me this I know...

Listening to the song at the moment.

Dunno know why, always feel touched every time I hear this song.

Feel... so loved, so wanted.

This song always make me feel like a little child again. So simple, so plainly love Jesus without any tendencies. So pure, so innocent.

The same way I feel God loves me, so simple, so... pure.

Wednesday 19 March 2008

siang itu di tomang...

Langit cerah siang itu. Udara terasa gerah dan debu berterbangan ke mana-mana. Puluhan bahkan mungkin ratusan orang bersiap-siap mencengkeram setir kendaraan masing-masing. Detik demi detik yang berlalu terasa begitu lamban. Adrenalin meningkat cepat, mengantisipasi apa yang akan terjadi beberapa menit lagi.

Sementara itu sang petugas mengangkat tangan dengan tegang. Tanpa sadar ia menggigit bibir. Peluh tampak menetes di wajahnya. Bunyi derum makin ramai, sang petugas bergeming berdiri menghalangi ratusan orang tersebut. Seakan-akan ini battle of will yang harus ia menangkan. Menit berubah menjadi detik. Seorang wanita muda berpakaian rapi melangkah terburu-buru, bersembunyi di balik tubuh tambun sang petugas. Cepat, cepat, mungkin begitu jerit high heels-nya.

Ratusan orang itu merangsek maju, tampaknya makin tak sabar dengan lambatnya waktu. Sang petugas menoleh ke belakang, menunggu tanda dari sana. Betapa lega wajahnya ketika ia menerima tanda.

Yak! Dengan semangat ia menurunkan tangannya dan langsung berlari menepi. Puluhan, mungkin ratusan, motor dan mobil pun melesat melintasi perempatan Tomang.

Aah... just another day without traffic light in Jakarta Raya....

Tuesday 18 March 2008

quicksand


quicksand, you know? Yang artinya, lumpur isap....
knp g blg hidup kayak lumpur isap?
karena kadang2 kita menerima apa yang terjadi di dalam hidup kita seperti lumpur isap.
Kita masukin ke dalam hati, kita pendam baik-baik dan biarkan terkubur di sana.
Kalo yang kita pendam adalah hal-hal yang baik, indah, manis dan menyenangkan, pastinya bikin hidup tambah hepi, ya gak?
Tapi kalo yang (lebih sering) kita pendam adalah hal-hal ga enak yg orang ngomongin ke kita, tentang kita, atau kesakitan-kesakitan yang kita alami, ya... pastinya hidup jadi tambah berat euy. Seperti lumpur isap yang menelan setiap hal yang diceburkan dalamnya, hati kita menelan setiap luka, kekecewaan yang dilemparkan dalam hidup kita. And you know what, seperti barang-barang yang disedot lumpur isap, actually they don't go anywhere! They stuck there. Sama seperti segala hal buruk yang kita telan diam-diam dalam hati kita, they don't go anywhere. Hal-hal itu tetap terbenam dalam hati kita, dan dengan senang hati menimbulkan diri kapanpun kita merasa diserang lagi.
Duh, capek deh... ngapain juga miara lumpur isap dalam hati? Hehe... Mendingan ciptain aliran sungai yang bersih, yang menerima sampah-sampah perasaan, tapi lalu melarutkannya, menyisakan hal-hal baik yang bisa diambil darinya.-just an inspiration of another bleak day