Sunday 26 September 2010

wedding preparation (updated 26.09.10)

Another wrapped updates!
So, 2 minggu lalu kita udah ngumpul panitia inti. Ada empat orang, Olin, Sylvi (both are the head of the committee), Daniel & Roy (head of the day's event).
Terus terang abis ngumpul saya pribadi jadi makin mumet, hahaha! Ternyata ga (bisa) sesimpel yang saya bayangkan dan usahakan untuk terjadi. Kamar hotel yang rencananya mau semalem aja, harus kita relakan jadi 2 malem, demi keperluan dokumentasi. Dan demi itu pula, kita juga ikhlas kalo harus keluar biaya tambahan untuk dokumentasi di kamar hotel. Tapi tentu aja, kita mo usahain sebisa mungkin free, hahaha!

Friday 24 September 2010

trial

Tes dari this smartphone.. Cross my fingers!

Wednesday 15 September 2010

resepsi vs pemberkatan

“Tar kalo lu merit, harus undang gua ya… ke resepsinya juga lho!”
Begitulah request seorang temen waktu mendengar rencana pernikahan saya akhir tahun ini.
“Kenapa lu gak dateng ke resepsinya si Andhy?” tanya seorang teman, di kesempatan yang lain.
“Kan tadi pagi udah ke pemberkatannya…” jawab saya santai.
“Tapi kenapa ke resepsinya?” si teman masih ngotot.
“Iya, capek seharian. Kan udah ke pemberkatan juga,” jawab saya gak mau kalah.
Dari raut si teman, saya tahu, dia masih menyimpan tanda tanya besar, mengapa saya tidak menghadiri resepsi teman kita itu??

Tuesday 14 September 2010

Kembalinya Cinta Si Anak Pulau

Saya lahir di sebuah pulau yang indah, yang saya banggakan setengah mati. Pada hakekatnya, saya tinggal dikelilingi air. Tidak jauh dari belakang rumah saya ternyata ada sungai. 30 menit dari rumah, sudah ketemu pantai. Naik kapal 45 menit lagi dari pantai itu, ketemu lagi pulau lain. Pantai sudah menjadi pemandangan saya sejak kecil. Tapi, saya tidak bisa berenang. Entah kenapa. Waktu kecil, saat sedang berlibur ramai-ramai ke pantai, saya memang pernah ‘dibenamkan’ oleh salah satu om saya ke dalam laut. Saya ingat, saya cukup panik waktu itu. Apa gara-gara itu? Atau karena saya memang tipe anak rumah yang jarang berbandel-bandel ria? Atau karena saya lebih suka menjelajahi hutan, mengenali setiap tumbuhan daripada berpanas-panasan di pantai? Entahlah. Yang pasti, saya tidak bisa berenang.
Semakin besar, entah kenapa pula, saya parno dengan air. Bahkan di kolam renang sedalam 1 meter pun, saya akan segera panik kalau agak jauh dari tepian kolam. Banyak sudah peristiwa memalukan terjadi waktu saya berada di dalam kolam. Let’s talk about them later :D

Hair Gratitude

Sejak kecil saya memang sulit akur sama rambut saya. Tebal, ikal dan sulit diatur. Sampai kelas 2 SD, rambut saya tidak pernah dipotong pendek, panjangnya bahkan mencapai punggung saya. Nah, saat kelas 2 SD itulah, saya melihat seorang teman memangkas rambutnya menjadi potongan bob. Dan saya pun merengek, meminta agar Mama mengizinkan saya memotong rambut mengikuti jejak teman saya itu. Mama pun membawa saya ke salon di Pangkal Pinang, ke salon langganan kepercayaannya. Saya ingat si mbak potong rambut beberapa kali bertanya, “Yakin nih, mau potong bob?” Dan saya, dengan tekad entah dari mana, menganggukkan kepala saya. Si mbak  potong rambut berkali-kali pula berkata, “Sayang banget, rambutnya udah panjang…” Tapi tanpa penyesalan sedikit pun, saya menyaksikan untalan rambut saya yang tebal dan ikal itu berjatuhan di lantai salon yang putih. Di pikiran saya, sebentar lagi saya akan menjadi secantik teman saya itu.