Wednesday 30 December 2009

intermezzo: an unexpected chit-chat

I barely know her. I know her hubby yet.
Yesterday she called me via her hubby ym.
She started by saying "how are you" and I started to suspicious, was she trying to sell something to me or what. Ha ha ha.

Tuesday 29 December 2009

Help! Butuh kursus "Minta Maaf yang Baik&Benar"!!!


Bagi beberapa orang, khususnya yang terdekat, saya dikenal dengan Ms. Complain.
Adaaa aja yang bisa saya komplenkan, apalagi kalo sudah berurusan dengan customer service. Bagi saya sebenarnya gak masalah punya julukan seperti itu, walopun kadang-kadang jujurrrr, saya agak merasa tertuduh. Masak iya sih saya sebegitu rewelnya? Hiks.
Well let's say that saya kurang bisa menerima kalo terjadi hal-hal yang tidak seharusnya, apalagi kalo menimpa saya, haha...

Thursday 24 December 2009

thing will never be the same

Kau bilang begitu.

Missing you - thing will never be the same.

Tapi aku tak tahu untuk siapa kautujukan kalimat itu.

Mungkin untuk dia.

Tapi hal yang sama aku rasakan.

Keadaan tidak akan pernah sama lagi.

Tuesday 22 December 2009

my first tiny little step

Whew... barusan menghadap bos dan menyatakan niat suci buat resign...
Gak gampang banget, soalnya gue udah bareng dia lama banget dan gue udah nyaman banget sama tempat ini.
Tapi hati gue udah mulai ribut.
Gak ada yang salah dengan tempat ini, the ambience is nice, the people are great.
It's my heart.
So I must bid farewell pretty soon.

T I R E D

Honestly...
I'm tired of thinking about we're going to elaborate on next edition
I'm tired of arranging meetings and schedules
I'm tired of facing vague-minded leaders
I'm tired of doing this, and not doing what I love the most

Tuesday 15 December 2009

wedding preparation (updated 15.12.09)

Minggu ini kita rapel survei bridal, hehe.
Hari Minggu ke Kalysa Bridal, Gading. Tertarik udah di situ, harga 4,950 juta dapet gaun + make up, make up buat 2 mama, make up + gaun pengapit, HB, dan retouch, bisa dateng ke tempat, hehehe....

Saturday 12 December 2009

wedding preparation (updated 12.12.09)

Setelah sempat hampir konflik gara-gara venue, it's fixed, kita akan pilih Fortuna Palais. Udah survei-survei ke tempat laen, ternyata kurang sreg. Pelni oke, tapi gak full karpet. Angkasa Pura menarik, tapi udah full! Hebat banget dah tuh gedung, hehe...
Rencananya next Thursday bakal DP. Deg-degan juga sih, hehe...
Kemaren, 11 Des 09... setahun lagi nih!
I'll be counting days, tahun depan, by this date, I will be a wife, yihi! :D

Wednesday 9 December 2009

unthoughtful or underestimate?

So there's a friend of mine. She invited me to come with her to Singapore, next year. Sure enough, I refused politely. I mean, it's not that cheap, and I'm saving for my marriage next year. Then she said, "It's on me. We'll go there to celebrate my birthday."
Okaaaaay....

Tuesday 8 December 2009

2 weddings in a row (5-6 Dec '09)

Entah ada apa dengan tanggal ini, yang pasti Jakarta penuh dengan acara meritan akhir minggu pada tanggal 5-6 Desember.
As I personally attended two weddings on those dates, they are:

wedding preparation (updated 08.12.09)

So far juara venue masih tetep Fortuna Palais.... Keluarga (diwakilin adek) udah liat dan oke2 aja... Love how my parents support me. They basically do not have problem with where will the wedding banquet is held, as long as it goes along with our plan, and our budget too. :)

Friday 4 December 2009

this selfish me

This morning I felt so awful...
I yelled at my sweetheart. Hiks.
So I was asking someone's address via YM, in the middle of our talking about our marriage. He was about to tell me something when I was chatting then. He poked me at the pitarm and instantly I jolted and yelled (I'm not proud of it, really): "WHAT?!!"
I could see surprise in his eyes and I recognized his body language as he answered me jokingly, "Ok ok, go on chatting, til you finished up, then we'll talk." I knew he was quite hurt.

Wednesday 2 December 2009

wedding preparation (updated 2.12.09)

Udah ke Mitzi Bridal Sabtu kemaren. Karena temennya Darwin-Dea, kita dapet potongan harga, hehehe... 6 juta untuk gaun & make up. Gaunnya eksklusif dan make up by senior beautician. Duuh, suka banget ma gaunnya... Hiasannya bunga-bunga gitu, tapi kayak emboss dan bukan kristal. I happened to be not a blink-blink person.
Tapi karena 1 juta di atas budget kita, akhirnya coba cari tempat laen. Lagipula kata mamanya bee, harga sewa gaun 3,5 juta itu mahal...

Thursday 26 November 2009

wedding preparation (updated 26.11.09)

Mulai pusing.
Mulai bingung.
Mulai stres.

Wednesday 25 November 2009

labour of love - penniless sometimes T___T

Saya seorang penerjemah.
Hihihi, rasanya bangga deh bisa ngomong kayak gitu. No, I'm not a secretary. I'm a translator.
Gak tau napa, sukaaaa banget nerjemahin. Kerja ampe jam 3 pagi pun saya rela (yah sebagian besar karena deadline sih, hihi).

proud to be a reader

Saya sudah suka baca dari kecil. Waktu saya masih berumur 3 tahun, saya maksa masuk TK, ngikut kakak saya. Jadilah saya diterima sebagai murid gak resmi di TKK Pertiwi. Saya masih ingat, waktu lewat rumah di samping TK itu, ada seorang anak kecil seumuran saya sedang berdiri di depan rumahnya, sedang disuapi makan oleh pembantunya.

Tuesday 24 November 2009

wedding preparation (updated 24.11.09)

Sabtu, 21 Nov, kita diundang seorang temen yang lagi magang di Fortuna Palais (FP) ITC Mangga Dua buat liat ruangan sekaligus test food.
Kita nyampe jam 6 sore kurang dikit, ga terlalu macet dari arah Gunung Sahari. Parkir juga cukup gampang (motor sih, hehe), terus langsung naek lift lantai 11.
Gedungnya cukup menyenangkan, lega, walopun langit-langitnya agak pendek. Marketingnya menyenangkan (yah, kebetulan temen kita juga sih, tapi mereka rata-rata emang ramah dan very helpful - berdasarkan testimony di WK). Harganya, setelah kita itung-itung, masih bisa dijangkau (bagusnya dia bisa nyicil setiap bulan, hehe). Nah, jadi sejauh ini the winner is FP.. Tinggal this Saturday deh mo liat Lodan Mas :)

Saturday 21 November 2009

can we have it?

So, we're not the most romantic couples in the universe.
Yes, we say 'I love you' almost every day.
We hold hands sometimes to express our feelings.
We go have dinner sometimes, not the most fantastic ones tho.
There were some dinner we had in Warung Indomie.

inner-outer

Suatu kali saya ketemu dengan seorang teman lama di pesta pernikahan teman kami. Tak biasanya, dia tidak ditemani sang pacar. Ya jelas saya nanya, "Lho, cowok lu mana?"
Dia menjawab pelan, "Lagi ada kerjaan."
Mencium ada yang aneh, saya nanya lagi, "Ow... Gimana lu sekarang ma dia? Kapan mo merit?"

double combo

Hari ini mestinya saya gak dijemput. Soalnya si bee mau ngurusin SIM-nya yang ditilang di pengadilan Slipi. Nah, perjalanan saya dari rumah (Tanjung Duren) ke kantor (Gunung Sahari) kalo gak dijemput dia ya berarti harus ditempuh dengan bus.
Dari rumah saya ke terminal Grogol, piece of cake, masih bisa ditolerir, meskipun biasanya macet di daerah Ukrida. Nah, yang paling menguji iman itu ya di terminal Grogol-nya itu.

Thursday 19 November 2009

wedding preparation (updated 19.11.09)


Oke.. so it is decided.. 11 December, 2010.
Keputusan yang awalnya sempat sangat sulit untuk saya ambil. Tapi sekarang, rasanya makin antusias, makin menyenangkan, meskipun kuantitasnya bertambah dalam kadar yang very tiny, hehe...
Sejauh ini kita belum terlalu banyak progress, yang pasti udah mulai survei tempat, dan sejauh ini, I personally, have fallen in love with DineMax. Bertempat di Jalan Juanda, resto ini memang berkapasitas mungil, paling 500 orang mentok. But I love the ambience and absolutely the food! Hehehe...

Tuesday 17 November 2009

Have You Said Them Lately?


"Begini Nak.. saat kita memancing di lautan, dan jika ikannya, err... ikannya..."
Flint memandang ayahnya bingung. Ayahnya- yang matanya hampir selalu tersembunyi di balik alisnya yang tebal - memandang balik dengan ekspresi bingung.
Sang ayah sedang berusaha keras untuk menghibur puteranya, yang -lagi-lagi- gagal dalam penemuannya. Digambarkan sebagai seorang pria yang jarang bicara, dia kesulitan menemukan kata-kata yang pas untuk mengungkapkan isi hatinya. Dia pun mencoba menggunakan perumpamaan - seperti yang sering dilakukan dalam film-film Hollywood kebanyakan - dan sebagai seorang nelayan, dia mencoba mengambil contoh dari kegiatan memancing. Well, tidak semuanya bisa dijadikan perumpamaan ternyata.

Friday 13 November 2009

doaku di tengah siang ini

Tuhan...
Kau tahu aku jarang minta macem-macem sama Engkau kan..
Kau tahu aku udah jarang minta kan...

......

oh no you're not gonna take me down!

so you're gonna crush me, you think?
by letting a driver of my mom's bus hit someone to death
by trying to provoke worries in my heart about our financial
no!
i won't go down!
you won't take me down!
listen to me you evil, i will keep my trust in my Lord, my Heavenly Father, my Yahweh, my Jesus!
He is much much stronger than you are, and indeed, you are nothing!
Yes, I will praise Him even more and hope to Him, that He will extend His hands from heaven and help us.
Even if He doesn't, I will keep my trust in Him.

Wednesday 11 November 2009

luar biasa... di luar kebiasaan


I'm not trying to be different.
I just want to be me.


Gue gak mau pake foto pre-wed karena:
1. Meminjam istilah si bee, itu adalah hasil skenario. Kita disuruh pelok-pelokan, lokasinya bisa di tengah hutan, di pantai, di gunung, di jembatan (yang sekarang lagi tren di Jakarta ya di margasatwa PIK), ato paling banter ya di Kota Tua. Fotonya ada yang mulai dari cuma senyum-senyum berdua, pura-pura kissing sampe beneran kissing, ato ada alur ceritanya. Gak jelek at all, tapi tetep not original I think. 
2. Gue kurang suka difoto-foto. Tau diri aja, kurang disukai lensa. Hihi.

3. Mahal. Bisa abis sekitar 5 jt - tak terhingga, tergantung kantong. In my case, not in my pocket at all. Haha.

unfaithful (2)


He did like her. He did have special feeling for her. That’s why she left.

I went gaga. My mind couldn’t believe what she had said. I was totally shocked. Although my friend told me so I know I wasn’t crazy as I thought before, that I didn’t overreactedly, at that moment I really hoped that I was wrong.

I wished he was right, that I was too much thinking, too much assuming. His wife didn’t hate me at all.

unfaithful (1)


I’ve been surrounded by several unfaithful men in my life.

My grandpa had two wives. Another grandpa cheated with a younger woman, but didn’t evolve the relationship. I have some uncles even aunt who cheated their spouses. And my own dad did the same.

Actually I faced those stuff quite calmly. I didn’t get panicky or stressed out or something. But as I get to realize now, my heart knows better.

si first love itu...

Jadi… kurang lebih tahun ‘96, yah, 13 tahun yang lalu (gosh, jadul banget gak sih), g deket banget dengan satu cowok, waktu itu masih SMP kelas 2. Nah, si cowok ini tadinya anak baru waktu kelas 1 SMP. Hanya gara-gara g tanya-tanya si anak baru namanya siapa, langsung nyebar satu angkatan gosip kalo gua suka ma dia. Bujet deh, nama aja gak tahu… Tapi must admit, g emang suka begitu pandangan pertama, haha…

rain oh rain....

Entah sejak kapan aku gak suka sama hujan.
Padahal, kalo diingat-ingat, waktu kecil aku suka memandangi hujan dari balik jendela kaca besar di ruang tamu rumahku. Well back then, rumahku masih belum direnovasi macem-macem seperti sekarang. Aku senang melihat jalanan beraspal abu-abu yang membasah, orang-orang yang berlari menembus hujan, pengendara motor yang tetap ngebut dengan jas hujannya, atau ada yang nekat, memegang payung (I practiced this one before), pemandangan rumah seberang yang buram karena tertutup tirai air, dan bau hujan yang khas.

Tuesday 10 November 2009

kenapa baru sekarang???


Malam itu saya baru pulang dari Pasar Baru, sehabis membeli beberapa keperluan untuk Juned yang akan menikah besok harinya. Demi menghemat ongkos, saya naik P 12 yang ngetem dengan cueknya di depan pertokoan itu. Setelah menunggu beberapa lama tanpa kepastian kapankah si benda biru ini bergerak, beberapa mbak-mbak berhamburan naik. Salah seorang mbak-mbak langsung menarik perhatian saya karena parasnya yang cantik dan, oh well, kaos putih yang membungkus ketat tubuhnya itu, hehe.

Thursday 1 October 2009

unfaithful (2)

He did like her. He did have special feeling for her. That's why she left.

I went gaga. My mind couldn't believe what she had said. I was totally shocked. Although my friend told me so I know I wasn't crazy as I thought before, that I didn't overreactedly, at that moment I really hoped that I was wrong.

I wished he was right, that I was too much thinking, too much assuming. His wife didn't hate me at all.

But my friend told me firmly, "He liked her."

My heart shattered. I struggled for days to not come to him and rebuked him for lying to me. He manipulated me.

As I prayed and prayed, I found peace when I determined not to rebuke him, not to mention anything about her to him and keep silent.

Our relationship has been healed ever since. Still in progress, but I enjoyed it. I choose not to find out whether he still keep in touch with her.

But recently, some particular things happened. What his wife told me, her (that woman) IM to him... They all told me same thing: he still have the flame.

And I can't stand it anymore. I don't know how to trust him anymore....

God.. unfaithfulness hurts so much... You know better right? How to overcome it? Tell me...

unfaithful

I've been surrounded by several unfaithful men in my life.

My grandpa had two wives. Another grandpa cheated with a younger woman, but didn't evolve the relationship. I have some uncles even aunt who cheated their spouses. And my own dad did the same.

Actually I faced those stuff quite calmly. I didn't get panicky or stressed out or something. But as I get to realize now, my heart knows better.

Once, I went into some kind of medical journey with a friend. She just broke up from her boyfriend, who she didn't really love at all. There, we met a quite charming and sympathetic man. He was some years older, and he was our guide. Somehow, I started to feel uneasy whenever we got together. I sensed something not right between them. I didn't want to go into details, the journey had tortured me enough. I had conflict with my friend because of that, but thankfully we resolved it. I just felt so tired that moment that I "had to" act as their babysitter, watched them, and defended them when some people started to say something bad about them.

Then it happened again, some years later. This man, I trusted him a lot, I admired him oh so much. We were very close. Until she came into our lives, and changed everything, up to now.

At first, I didn't want to think about that at all. I mean, he's already married, has a wonderful wife and beautiful kids. She is lots younger, almost 10 years. And he said to me that he only wanted to get to know her, as he planned to have her engaged in our activities more.

Again, my eyes saw, my heart felt, my ears heard. I started to sense something not right between them (gosh, dejavu it is). They could talk and talk and God knew what else in a closed room for hours. She then got special privilege, went home with him, and everytime he saw me, he would avoid me and went on with her.

Those were some of craziest moments in my life. I felt sooo undignified and stressed out. In my despair, I said bad things, acted so selfishly, and I got more and more desperate every day.

Then he let me know, that his wife thought that I like him, that his wife then checked his cells, always monitored his activities. Smoothly, he blamed me. Very subtle, but I could feel it. And so I decided to back off from his life. I even thought to end my life back then, I just couldn't stand his wife's thinking about me. I felt so wicked.

Time flew. She, that woman, suddenly decided to leave this town. Quite a relief. Though I knew that he still keep in touch with her. But I have decided to trust him. Until recently, just few months ago, a dear friend told me the truth.

[to be continued...]

Wednesday 9 September 2009

what's in a marriage?

Or more likely, a wedding day?

Buat saya sih, marriage adalah kehidupan pernikahan yang akan kita jalani kelak, setelah wedding day, hari pernikahan kita. Jadi, dibanding kegiatan dan ritual yang berlangsung satu hari itu, sepertinya mestinya kita lebih pay attention more ke kehidupan seumur hidup yang akan dijalani setelah itu.

Yeah, sounds idealistic banget.

I'm getting married next two years. Pelan-pelan, kita sedang membuat rencana pernikahan dan acaranya sendiri. Saat membuat rencana ini, saya baru menyadari, ternyata saya dan calon sama-sama orang yang tidak mau sama dengan orang lain, mau sesuatu yang beda, original dan cost-effective, hahaha...

Calon saya, atau saya biasa panggil Bee, dengan cermat sudah membuat financial plan, dan terlihat dari situ, dia jelas lebih berfokus pada days after that particular day. Uang yang dikumpulkan dikonsentrasikan untuk mencicil mobil, karena kita punya cadangan kalo masalah rumah.

Untuk the day sendiri, terus terang saya gak neko-neko. Bermodal impian, saya ingin sekali punya gaun pengantin yang hand-made. Karena itu waktu seorang sahabat, Indira, bercerita kalo dia kursus menjahit di Susan Budihardjo, saya memberanikan diri untuk minta dia menjahitkan gaun pengantin. Credit goes to her, dia lebih berani lagi dengan menyanggupinya. Berarti saya tinggal cari orang yang ngurus make-up dan hair-do.

Untuk foto juga, Bee lebih senang meminta teman-teman sendiri yang foto. Memang kami kenal beberapa orang yang punya taste bagus untuk foto.

Tapi saya pun mulai dapat masukan, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Ada yang bilang, kalo habis meritan itu sisanya ya foto, jadi pastikan itu yang terbaik, jangan andelin temen, cari yang pro! Ada yang dengan warna wajahnya, menyatakan ketidaksetujuannya.

Gini, gini... I love the idea of making the wedding day perfect. But perfect doesn't mean expensive, right? Sempurna gak berarti mewah, all-out gak berarti soal uang. As someone stated before, "Abis merit emang mereka pikirin kita makan apa?" Totally right!

Tapi seringkali kita jadi terjebak dengan 'kebiasaan' yang udah menjamur banget di sini.

Saya jadi mikir, apakah saya pelit? Hm... sebenernya punya uang 1 truk pun rasanya saya sayang buat 'dekorasi' pernikahan ini. Kecuali uangnya 10 truk deh, hahaha...

Back to topic, apakah saya pelit? Rasanya gak. Cuma sayang aja, susah payah ngumpulin uang untuk di-spend dalam waktu beberapa jam saja. Oke, mungkin ada yang menyanggah, it's once in a lifetime! I know, I know. Tapiii... saya masih bingung. Perlukah semua pernak-pernik itu, in the name of "once in a lifetime"? Can it be an excuse?

Gak tahu deh. Kita lihat aja nanti bagaimana.

Yang pasti, kita pengen punya wedding day yang simple, tapi elegan. Berkesan. Yeah, cliche. Tapi yang 'us' banget. Nah, yang 'us' banget itu yang kadang-kadang gak bisa diterima oleh semua orang. Terus.. do we need to listen to what they say???

Tuesday 4 August 2009

if only i could turn back times

"Jika kamu bisa memutar waktu dan kembali ke masa lalu, apakah yang ingin kamu ubah?"

Biasanya, setiap kali saya dapet pertanyaan kayak gini, pasti saya jawab: "Nope, yang mesti terjadi ya sudah terjadilah."

Tapi gak tau beberapa hari ini rasanya saya berubah pikiran. Ada, ada yang ingin saya ubah.

Misalnya, 2 tahun yang lalu...

Ketika waktu itu dia meninggalkan saya di ruangannya karena lagi sebal dengan saya dan lagi kesengsem dengan kucing itu.

Waktu itu saya menunggu dengan patuh, menelan segala kebohongannya dengan satu intimidasi, "Lu gak percaya ya sama gua?"

Seandainya saya bisa kembali ke masa itu, saya sudah tahu apa yang akan saya lakukan. Saya akan keluar dari ruangannya, mengemasi laptop saya, pamit pulang pada teman sekerja saya dengan any excuse I can make, memanggil taksi, dan baru mengirimkan SMS kepadanya saat taksi sudah jauh dari kantor. Bunyinya begini, "If you really can't stand seeing me, I'll do you grace by leaving and give you limitless time with her. Goodbye."

There. If only, if only I had guts to do that... Tapi waktu telah bergulir tanpa bisa ditarik kembali. Dan semua yang telah terjadi memang seharusnya terjadi. Meninggalkanku dengan bekas-bekas luka yang belum cukup sembuh hingga saat ini.

Saturday 1 August 2009

my secret dark wishes


that you break up with him.
that you see your world is shattering down .
that you grab the reality that your money doesn't talk anymore.
but top of all,
that you break up with him.

ha ha ha
how evil i am.....

Friday 12 June 2009

kau dengan dirimu saja, aku dengan diriku saja *curcol tengah malam*

Entahlah,

apa karena waktu kecil pernah punya cita-cita pengen jadi jaksa (lalu urung gara-gara sering nonton film yang jaksanya suka dibunuh-bunuhin), atau karena bertumbuh di tengah nilai-nilai yang cukup saklek, gua jadi orang yang lumayan rusuh kalo ngeliat keganjilan terjadi di depan mata. Jangankan di depan mata, denger aja bisa mencak-mencak :p.

Banyak, banyak 'keganjilan' yang sudah terjadi dan gua rasain selama ini. Ada kalanya gua memilih untuk sebodo teuing, walo tetep dalam hati mikirin. Ada kalanya gua ributin, dan gak jarang gua menyesal jadinya.

Emang gua siapa mereka? Emang mereka siapa gua? Who cares???
Ngeliat 'nilai-nilai' anak muda sekarang (d'oh, vintage banget gak sih gua T.T) jujur gua jadi pusing.
Mo dibilang nilai-nilainya turun, wahai alangkah sombongnya gua, emangnya nilai-nilai 10 taon yang lalu itu yang paling bener? Buktinya gua juga gak setuju dengan beberapa the so-called nilai-nilai di salah satu pelayanan gereja gua tercinta, dan itu baru gua sadari sekarang, setelah dulu-dulu itu menerapkannya dengan 'taat' dan 'tunduk pada otoritas'. Ha ha ha.

Tapi sungguh, sumpah Pramuka, gua masih belum bisa memandang beberapa isu dari kacamata anak-anak sekarang.
Seperti ada yang bisa ngajakin TTM si temen mesranya terang-terangan, atau yang kalo dikasih masukan langsung nyerang balik, atau yang dengan leluasa menghujat pemimpinnya di media massa (untung pemimpinnya bukan RS Omni, bisa-bisa udah masuk penjara seumur hidup tuh, xixixixi).
Tapi ada juga lho, di suatu momen curhat uneg-uneg, gua termasuk yang menuangkan uneg-uneg gua, eh... pemimpin gua malah dipanggil dan ditegor gara-gara itu. Lha lu yang nyuruh gua nyampein uneg2, kenapa jadinya salah? Astaga, suddenly gua jadi ngerti kenapa bisa terjadi kasus Prita.

Some things are inexplicable and better left untouched.

Tapi gimana donggg... gua bisa jambak-jambak rambut sendiri kalo udah liat case by case berparade di depan gua.
What can I do? Or, more precisely, do I have to do something?
Sometimes I have to remind myself, hey, stop it, mind your own business, biarin aja lah. Seperti kata BCL, "mereka pun pernah mudaaa... saatnya kau dan aku sekaranggg..."

Wednesday 10 June 2009

rain rain oh rain

Entah sejak kapan aku gak suka sama hujan.

Padahal, kalo diingat-ingat, waktu kecil aku suka memandangi hujan dari balik jendela kaca besar di ruang tamu rumahku. Well back then, rumahku masih belum direnovasi macem-macem seperti sekarang. Aku senang melihat jalanan beraspal abu-abu yang membasah, orang-orang yang berlari menembus hujan, pengendara motor yang tetap ngebut dengan jas hujannya, atau ada yang nekat, memegang payung (I practiced this one before), pemandangan rumah seberang yang buram karena tertutup tirai air, dan bau hujan yang khas.

Itu dulu. Waktu aku belum mengenal dan merasakan yang namanya banjir, karena waktu itu aku masih di pulau tercinta, pulau Bangka.

Di sinilah, di Jakarta Raya, selain berbagai kesenangan, kurasakan juga berbagai derita. My first encounter with cocroach, makan nasi dengan gorengan, macet, dicopet, dan banjir.

2002, Februari, banjir besar yang melanda Jakarta, mengikutsertakan aku sebagai pesertanya secara paksa. Sambil setengah tidur waktu itu, aku merasakan bocor di kamar kosku. Sambil memejamkan mata, aku berdoa dalam hati, "Tuhan, hentikanlah hujan ini. Amin." Tapi Tuhan tidak mengabulkan doaku dan jadilah banjir besar pertama yang pernah kurasakan. Hampir tengah malam, ketika kuarungi lautan banjir setinggi pahaku untuk mengungsi ke rumah saudara.

Beberapa hari kemudian, saat kembali ke kos, semuanya benar-benar sudah berantakan. Baju-baju, buku-buku, semua terendam banjir dan menyisakan lumpur serta bau yang bikin mual! Berhari-hari aku mencoba melenyapkan bau itu, huhh...

Tak lama, aku pindah ke Tanjung Duren, kali ini rumah milik keluarga. Ternyata, banjir belum rela melepas diriku. Sebagai salah satu rumah yang terendah di gang situ, rumahku acapkali kemasukan air, belum lagi saluran pembuangan air yang ternyata ngaco, sempat membuat lantai 1 & 2 rumahku tergenang air. Hah...

2007, Februari, banjir besar kembali terjadi. Thanks God, rumahku yang sudah selesai dibetulin sana-sini luput dari bocor dan serbuan air dari selokan.

Tapiiiii.... baru-baru ini, tepatnya 2 hari yang lalu, tepat di hari liburku, terjadi lagi! Hujan besarrrr yang membuat garasiku terendam dan gara-gara gak inget menyumbat saluran dari bawah, air kembali meluap! Hahhh....

Berjam-jam aku mencoba membersihkan rumah setelah surut... sempat terlompat kaget waktu melihat keluarga besar kecoa merayap di kamar mandi bawah. Segera kusemprot si jaminan mutu banyak-banyak. Hah, tak percuma, mati juga mereka itu. Lalu, entah kekuatan dari mana, aku punya keberanian yang cukup untuk mengenyahkan mereka. I crushed them, literally, yang penting rumahku bersih aja. Hah....

Tapi cukup sehari itu ya... jangan lagi ya... hujan, please bersahabatlah padaku lagi seperti dulu.

Wednesday 22 April 2009

axioo-your anxioous partner (email tembusan ke axiooworld.com, surat pembaca detik.com n kompas.com, blm termasuk note di fb n blog2 lainnya :D)

Notebook saya, Centaur NS, sejak hari Rabu 15 Apr suka tiba2 hang (freeze). Hingga hari Kamis terjadi hingga 4 kali. Saya sempat konsultasi dengan seorang teman yg mengerti notebook, dan dia curiga ada error di hardisk. Jumat, saya bawa ke IT Clinic Mangga Dua Square. Di sana saya mengemukakan, kemungkinan masalah di hardisk dan saya juga sudah menyatakan saya sudah back up semua data. Password dan no tlp juga lengkap saya berikan. Senin, 20 apr, saya telepon, katanya tidak ada masalah dengan sparepart, disarankan untuk install ulang windows. Selasa, 21 apr, saya ambil kembali laptop, dan saya in-ul sendiri windows (ASLI) di kantor. Belum selesai in-ul, laptop saya kembali hang. Saya pun tlp ke IT CLinic M2S, dan bcr langsung dgn teknisi yg menangani laptop saya, namanya Pudji. Ketika saya tanyakan, dia malah menyalahkan karena saya in-ul pake hdd sendiri, ga pake hdd mereka. Harusnya pake hdd mereka, dan dy tidak brani format ulang karena takut data2 saya masih ada di hd. (nomor tlp saya kan tercantum jelas di form, knp tidak telepon untuk konfirmasi?! dan lagian saya udah kasih tau data sudah backup ke CS). Lalu (note: dia address saya: kamu, secara pribadi sapaan ini kurang sopan buat saya), dia baru bilang, kemungkinan ini hd. Lha ini lucu sekali, sejak Sabtu laptop saya sudah di-running di sana, Senin dia bisa ambil kesimpulan ini windows, knp sekarang tau2 baru bilang hd? Lagian dari awal saya udah menyatakan kecurigaan saya soal hd. Saya sendiri sudah spare waktu, ga langsung ambil hari Senin itu juga begitu dibilang gak ada masalah di sparepart. Ternyata akhirnya saya tahu, mas Pudji ini banyak kerjaan, tapi ya mbok tolong jangan asal ngomong dan asal lewat dong tes-nya, orang kan butuh buat kerja. Saya pake axioo juga krn rekomendasi teman, rasanya jadi menyesal nih! Belum lagi kalo emg harus ganti hd,belum tentu ada stok (80 GB), padahal saya masih masa garansi, logikanya mestinya masih disediain dong? Please axioo, koreksi attitude teknisi Anda, jangan berani2 menyatakan diri sebagai top 5 brand PC di Indo tapi punya tenaga kerja yang sama sekali tidak top seperti ini. Terima kasih untuk perhatiannya.

Thursday 9 April 2009

si first love itu

Jadi... kurang lebih tahun '96, yah, 13 tahun yang lalu (gosh, jadul banget gak sih), g deket banget dengan satu cowok, waktu itu masih SMP kelas 2. Nah, si cowok ini tadinya anak baru waktu kelas 1 SMP. Hanya gara-gara g tanya-tanya si anak baru namanya siapa, langsung nyebar satu angkatan gosip kalo gua suka ma dia. Bujet deh, nama aja gak tahu... Tapi must admit, g emang suka begitu pandangan pertama, haha... Bukan suka gimana, tapi udah tertarik gitu. Jadi kebayang gak, kira-kira 1 tahun g & co ini (oke, katakanlah si Mr. X), saling hina-hinaan padahal gak kenal satu sama lain, cuma karena gak mau digosipin. Naik ke kelas 2, berkat keusilan temen baek g, kita akhirnya officially kenalan, dan langsung deket banget. Temen-temen sekolahan seneng bukan maen. Asli, kita jadi langsung akrab gitu, kayaknya setahun kemaren gak pernah terjadi. G berapa kali maen ke rumah dia dan kenalan dengan ortunya yang ramah. Mm, gak tau juga sih sebenernya bisa dibilang jadian apa gak, yang pasti kita tau sama tau deh (hiks, jadi inget semua kenangan dulu T.T). Sayangnya, baru seumur jagung, hubungan kita harus berakhir karena kebodohan g. Dan yang lebih disayangkan, kita 'putus' dengan gak baek-baek, sempet hubungannya membaik, tapi jadi runyam lagi. Selepas dari g, Mr. X mulai kelihatan bandel, dia bahkan sempet jadian dengan satu cewek 'nakal', duh waktu itu sedih banget deh. Kita diem-dieman sampeeee... kelas 3 SMU. Mau gak mau deh, ya namanya juga udah tahun terakhir, g mengulurkan tangan untuk perdamaian. Dia menyambutnya, meskipun mungkin dengan setengah hati. Butuh 6 tahun untuk benar-benar menghapus dia dari hatiku. But maybe it's too soon???

Kenapa??? Karenaaa....

kurang lebih 2 tahun yang lalu, g dapet nomor hp Mr X dari bokap dia, yang g tau nomornya dari bokap g, hehe. Lantas berbekal nekat, mengingat respon dia yang kurang menggembirakan di waktu terakhir ketemu, g mengirimkan pesan singkat. Yang dibalas dengan telepon. Cihuy, hehe. Ya, kita cukup sering sms-an, telpon juga. Dia cerita kalo dia udah mo merit, tapi tau-tau dibatalin. Wah, g sibuk menghibur dia waktu itu.

NAH, kebayang dong kagetnya waktu g denger dari temen g kalo Mr. X ternyata udah merit sama Mrs. X, yang notabene temen g juga. Haah... But honestly, g gak cemburu or apa ya... udah tau juga gak bakal bisa bareng lagi, tapi kenapa dia gak tell the truth ya? Jadi g coba sms si Mr X, dan gak dibales, hingga saat ini. G sms ga dibales, telpon ga diangkat. Add dia di fb udah 2 x ga direspon.

G malah sekarang kontekannya ma istrinya, lewat fb. Dan demi ngeliat foto Mrs X dan anak mereka yang super lucu, g jadi sedih. Gak tau sedih karena ini lho anak first love g, atau karena iri... mereka punya keluarga kecil yang tampak bahagia? Gak tau... tapi si Mr. X masih membisu sampai sekarang. Talk to me, would you? You can be sure, I don't expect more than that from you.. I've already got the best one for me... Talk to me?