Wednesday 16 November 2016

#kamiahok


Hari ini, gubernurku ditetapkan sebagai tersangka.
Hatiku mencelus, jauh, jauh ke dasar.
Sekalipun sudah diduga akan begini jalannya, namun tetap, ada rasa sedih, getir, lega.

Sedih, mengapa harus begini jalannya. Mengapa orang yang sudah memberi begitu banyak untuk kota ini dinihilkan (hanya) karena perkataannya.

Getir, karena di balik isu agama, yang ada sebenarnya perebutan kekuasaan. Banyak orang lugu yang menelan mentah-mentah isu tersebut.

Lega, karena setidaknya hal ini akan menenangkan sesaat gejolak masyarakat, dan kemungkinan besar akan membatalkan demo minggu depan. Mereka tidak punya alasan lagi, kan, untuk mengadakan demo lanjutan?

Di atas itu semua, ada rasa bangga dan haru.
Menanggapi status ini, begitu banyak orang yang menyatakan dukungan kepada Pak Ahok. Dukungan tulus dan penuh kasih sayang dari orang-orang yang secara langsung dan tidak langsung telah disentuh oleh beliau.

We love you, Pak.

I really want to cry.


Monday 7 November 2016

SX 4 rusak! :(

Semua berawal dari rasa lapar beberapa waktu setelah makan malam.

Malam itu, sesuai rencana, kami mengambil cucian bedcover yang sudah dititipkan sejak seminggu yang lalu. Karena sekalian mengeluarkan mobil (bedcover-nya 4 lembar aja), kita terpikir untuk jajan-jajan lucu.
Pilihan jatuh ke McD Puri Indah, karena di sana ada playground, jadi Ben bisa menyalurkan energi di sana, sekaligus kita bisa beli Happy Meal buat mendapatkan hadiah topeng Transformer (padahal gak ada yang nge-fan juga :p).
Kami membelah jalan dengan riang, tanpa hambatan berarti kecuali sedikit penyempitan jalan dekat pintu keluar tol.
Masuk di parkiran McD semua juga masih aman. Kami memesan lewat drive thru’ (biar dapet gratisan stiker), membayar, lalu mencari parkir. Nah, waktu hendak parkir inilah, Ben tiba-tiba berkomentar, “Papa, itu kok lampunya nyala lagi?”
Yang dimaksud Ben adalah lampu peringatan ABS. Bulan Juli kemarin kami baru melakukan servis sedang karena lampu ABS terus menyala. Setelah diperiksa, ternyata kabelnya putus gara-gara digigit tikus. Ergh.
Aries kaget, lalu sadar, “Eh, kok setirnya berat banget, ya.”
Saya dan Ben turun duluan, Aries masih cari tempat parkir.
Begitu masuk, wajahnya tegang, tangannya pucat (ho oh, gak tau kenapa tangannya yang pucat, bukan mukanya). Dia menggeleng-geleng, “Gak bisa.”
Setir masih berat banget, dan lampu dasbor semua menyala. Kami langsung menelepon Halo Suzuki (1800-1100-800) dan diterima oleh CS yang responsif. Aries kembali ke mobil untuk mengetes, ternyata semua normal lagi. Kami sedikit tenang, namun tetap waspada dan mencari-cari info tentang kemungkinan kerusakan.
Malam itu saya nyaris tidak bisa menelan burger ayam yang saya pesan. Selain kepikiran soal mobil, ini rotinya kayak karet, bo!
Masuk mobil, semua berjalan lancar, namun lampu ABS masih menyala. Aries lalu menepikan mobil untuk mematikan mesin, lalu menyalakannya lagi.