Semua berawal
dari rasa lapar beberapa waktu setelah makan malam.
Malam itu, sesuai
rencana, kami mengambil cucian bedcover
yang sudah dititipkan sejak seminggu yang lalu. Karena sekalian mengeluarkan
mobil (bedcover-nya 4 lembar aja),
kita terpikir untuk jajan-jajan lucu.
Pilihan jatuh ke
McD Puri Indah, karena di sana ada playground,
jadi Ben bisa menyalurkan energi di sana, sekaligus kita bisa beli Happy Meal buat mendapatkan hadiah
topeng Transformer (padahal gak ada yang nge-fan juga :p).
Kami membelah
jalan dengan riang, tanpa hambatan berarti kecuali sedikit penyempitan jalan
dekat pintu keluar tol.
Masuk di parkiran
McD semua juga masih aman. Kami memesan lewat drive thru’ (biar dapet gratisan stiker), membayar, lalu mencari
parkir. Nah, waktu hendak parkir inilah, Ben tiba-tiba berkomentar, “Papa, itu
kok lampunya nyala lagi?”
Yang dimaksud Ben
adalah lampu peringatan ABS. Bulan Juli kemarin kami baru melakukan servis
sedang karena lampu ABS terus menyala. Setelah diperiksa, ternyata kabelnya
putus gara-gara digigit tikus. Ergh.
Aries kaget, lalu
sadar, “Eh, kok setirnya berat banget, ya.”
Saya dan Ben
turun duluan, Aries masih cari tempat parkir.
Begitu masuk,
wajahnya tegang, tangannya pucat (ho oh, gak tau kenapa tangannya yang pucat,
bukan mukanya). Dia menggeleng-geleng, “Gak bisa.”
Setir masih berat
banget, dan lampu dasbor semua menyala. Kami langsung menelepon Halo Suzuki
(1800-1100-800) dan diterima oleh CS yang responsif. Aries kembali ke mobil
untuk mengetes, ternyata semua normal lagi. Kami sedikit tenang, namun tetap
waspada dan mencari-cari info tentang kemungkinan kerusakan.
Malam itu saya
nyaris tidak bisa menelan burger ayam yang saya pesan. Selain kepikiran soal
mobil, ini rotinya kayak karet, bo!
Masuk mobil,
semua berjalan lancar, namun lampu ABS masih menyala. Aries lalu menepikan
mobil untuk mematikan mesin, lalu menyalakannya lagi.
GAK NYALA.
Oke. Tenang.
Hidupkan starter lagi. Terdengar suara kreeeeekkkk….
OH THIS IS UGLY.
Saya langsung
mengeluarkan ponsel dan menelepon Halo Suzuki. Dengan sisa-sisa daya baterai
yang ada, saya berhasil mempertahankan percakapan hingga Suzuki mendapatkan
teknisi dari bengkel Suzuki terdekat, Puri Kembangan.
Kira-kira 30
menit, akhirnya teknisi tiba. Setelah diperiksa, ternyata alternator rusak. Ini
fatal banget, karena alternator adalah sumber listrik utama mobil. Tanpa
alternator, mobil mendapatkan daya hanya dari aki, jelas tidak bisa bertahan
lama.
Kami memutuskan
untuk menginapkan mobil malam itu juga, karena tidak mungkin membawa pulang
mobil. “Paling baru keluar parkiran udah mati lagi, Pak,” kata si teknisi.
Dengan
mengandalkan jumper dari teknisi,
kami perlahan mengikuti mobil mereka ke bengkel, kurang lebih 15 menit jauhnya.
Setelah beres
menitipkan mobil, kami memesan Grab Car. Langsung dapat saat itu juga. Bersyukur
banget siiiih, walaupun cukup kesal karena ternyata supirnya nilep 19 ribu,
hih.
Anyways,
saya bersyukur banget karena mobil ketahuan rusak pas kami di tempat parkir,
tidak sedang di jalanan, atau tidak saat kami di Bogor minggu lalu.
God’s timing!
No comments:
Post a Comment