CIMORY RIVERSIDE – Cisarua
Sabtu, 29 Oktober 2016
Setelah mengisi perut di Bogor dengan soto mie Mang
Ohim yang not bad at all itu, kami
bingung mau ke mana lagi. Ke Kebun Raya Bogor, malas, hihi. Setelah pikir punya
pikir, kita memutuskan naik ke Cimory.
Satu jam perjalanan kami tempuh, macet di sana
sini, tiba juga kami di lokasi. Sempat pesimis tidak dapat parkir karena
restoran lagi penuh, eh tahu-tahu ada mobil yang mau keluar, pas banget. Berkah
anak soleh.
Hujan sedang lebat sekali waktu itu. Kami dapat
tempat duduk agak di tengah, di atas, bagian non-smoking. Aries sebenarnya
ingin duduk di pinggir birai, langsung melihat pemandangan sungai, namun kami
kalah cepat dengan tamu lain.
Tidak lama kemudian, saya ke toilet. Keluar dari
sana, melewati tempat duduk yang tadi kami incar. Mejanya kosong dan bersih,
tidak ada tanda “RESERVED” seperti yang saya lihat di beberapa meja. Saya
bertanya kepada seorang pelayan, “Kosong?” Dia mengangguk, lalu mengonfirmasi
ke rekannya. Rekannya juga mengangguk, “Kosong.” Dengan riang saya memanggil
Aries dan Ben untuk pindah. Pelayan juga langsung mempersiapkan meja,
menyodorkan buku menu. Seorang pelayan lain datang, mencatat pesanan kami
dengan ramah. Belum juga 5 menit duduk tenang, tiba-tiba si pelayan tersebut
kembali dengan bergegas.
“Maaf Bu, ternyata tempat ini sudah direservasi.”
Di belakangnya tampak sepasang pria-wanita yang
memegang selembar kertas yang bertuliskan angka.
“Lho, tadi saya tanya katanya kosong?” bantah saya.
“Iya Bu, ini tadi dari pihak reservasi yang
memberikan meja ke tamu ini,” jawab si pelayan.
Setelah berbantahan lagi sebentar, akhirnya kami
memutuskan untuk angkat kaki saja dari meja itu.
Tamu lain tersebut, si pria, mencoba memecahkan
kekikukan, “Di sini yang atur bagian reservasinya, Mbak. Nih, saya dikasih
nomornya,” dia mengangkat kertas tersebut.
Saya hanya menyunggingkan senyum “don’t-care-bruh.”
Dia salting.
Sang wanita mencetus, “Maaf ya, Bu,” ketika saya
melewatinya. Kali ini saya tersenyum tulus padanya.
Di meja baru, kami berusaha tetap semangat.
Sayangnya, makanan yang datang mengecewakan. Zuppa soup-nya asin, rotinya
kelewat renyah. Biasanya roti pada zuppa soup menempel hingga ke dalam mangkuk,
tapi yang ini lepas. Mie gorengnya lumayan, tetapi topping-nya dingin. Coffee
latte-nya? Hmm, not bad, hanya saja susunya banyak bener. Mentang-mentang
produksi dairy nih, hahaha.
Memutuskan untuk don’t waste fun, Aries mengajak Ben turun duluan untuk lihat-lihat.
Setelah membayar, saya ikut turun. Eh lah, kaget saya nemuin satu game centre kecil di situ! Ben udah
kegirangan banget dan langsung minta dibeliin koin. Empat koin dikenai 10 ribu
rupiah.
Setelah puas main, kami turun ke bawah lagi. Cimory
Forest Walk, namanya. Di hutan itu kita bisa melihat sapi dari jarak dekat, kelinci
(cuma seekor yang kami lihat), rusa, beberapa burung (ada kasuari, kakaktua).
Yang lucu waktu kami ketemu kandang rusa yang masih muda. Mereka
beringsut-ingsut menjauh setiap kami melangkah mendekat. Dengan matanya yang
cantik, mereka memandang kami curiga, sambil siap-siap lari. Hihi.
Oh ya, untuk masuk ke sini, kita harus membayar
lagi, 10 ribu per orang. Lumayan, dapet satu bungkus sari kacang kedelai dari
Cimory ukuran 200 ml. Sari kacangnya enak! Wangi, manisnya pas. Berasa homemade banget.
Selesai dari Cimory Forest Walk, sesuai janji, kami
mengantar Ben main di playground.
Mainannya masih seperti dulu, ada jungkat-jungkit, monkey bars, perosotan. Sayangnya ada sisa muntahan di sana. Hiy.
Buru-buru saya menginformasikan kepada petugas yang tak lama kemudian sigap
membersihkannya. Kudos!
Sambil menunggu Ben main, saya masuk ke factory outlet di samping playground.
Baju-bajunya bagus, sayangnya harganya menurut saya masih lumayan mahal,
berkisar dari 85 ribu hingga ratusan ribu.
Menjelang pulang, kami mampir ke toko oleh-olehnya.
Kami membeli sekotak crispy brownies dua rasa (almond dan choco chips) untuk bekal di jalan.
Memang harus mengikuti instruksinya, lebih baik disimpan di dalam kulkas.
Soalnya, kalau dalam keadaan suhu biasa, brownies-nya
asli crispy, alias pecah-pecah,
hehehe. Keluar dari kulkas sih udah enyaakk.
Overall, kami cukup terkesan dengan liburan di sini,
serasa one-stop short getaway.
Trivia:
Tahukah kamu, Cimory adalah singkatan dari Cisaura Mountain Dairy?
-->
No comments:
Post a Comment