Monday 17 October 2016

Another No?


Tiga bulan sudah berlalu sejak Juli 2016.
Namun belum ada tanda-tanda.
Bulan pertama, si tamu bulanan datang tepat sesuai prediksi aplikasi Period Plus.
Bulan kedua, si tamu terlambat tiga hari, sukses membuatku ge-er. Lengkap dengan gejala seperti cepat lelah, flu, yang kualami pula di bulan kedua. Namun tepat di saat aku hendak membeli test pack, si tamu datang tanpa memberi salam terlebih dahulu.
Bulan ketiga, atau bulan ini, terlambat lagi tiga hari. Kali ini, aku tidak mau ge-er. Sekalipun beberapa hari ini aku sering merasa mual, sangat mengantuk pada pukul 9 atau 10 pagi. Dan ketika tadi aku menemukan sedikit bercak merah, aku hanya bisa berbisik, "Mungkin tidak, lagi."

Tak adil rasanya kalau aku merasa kecewa, karena banyak sekali pasangan di luar sana yang sudah mendambakan buah hati lebih dari tiga bulan. Mungkin sudah tiga tahun, enam tahun, sembilan tahun....

This is a humbling journey for me.

Harus kuakui, selama ini aku salah kaprah. Waktu Ben lahir, aku mengira aku begitu subur. Aku mau Ben ada, jadilah dia.
Namun ternyata hal itu sama sekali keliru. Tuhan mau Ben ada, jadilah dia.
Kebenaran itu menjungkirbalikkan persepsiku. Karena Ben ada atas maunya Tuhan, berarti Ben adalah anugerah, bukan beban.

Dan untuk yang kedua ini... Mungkin belum saatnya. Mungkin Tuhan ingin menunjukkan anugerah-Nya lewat hal-hal lain.

Lagipula, aku sudah menerima anugerah-Nya yang terbesar :)



No comments: