Wednesday 25 May 2016

[Review] KIUBI WAXING STUDIO

 Mumpung lagi mumet sama kerjaan, yuk nge-review.
Selama kurang lebih dua tahun terakhir, saya rajin nge-wax bulu kaki (lower legs). Setelah 3 kali ganti produk, akhirnya saya menjatuhkan hati pada produk ini.
Nah, menjelang ulang tahun saya bulan ini, terpikirlah untuk menggunakan jasa waxing studio. Boleh dong, sesekali ngerasain layanan waxing profesional. Lagipula kalo nge-wax sendiri suka ribet pas bagian betis, suka gak keliatan, bok.
Jadilah awal bulan lalu, tepatnya 6 Mei, pada hari libur yang indah, setelah merayu-rayu suami, saya pun diantar ke Kiubi Waxing Studio.
Kenapa pilih di sana, karena:
1.     Lokasi dekat rumah
2.     Harganya paling murah dibandingkan yang lain. Sempet naksir satu waxing studio, tapi lokasinya jauh dan harganya dua kali lipat Kiubi untuk layanan yang saya inginkan. Pankapan saya coba deh di situ, soalnya bahan wax-nya digadang-gadang lebih baik daripada sugar wax, yang selama ini saya gunakan dan juga dipakai di Kiubi.

Thursday 12 May 2016

Mantan Baper

Seumur hidup saya yang baru tiga puluh lima lewat sebelas bulan delapan belas hari ini, ada satu fakta yang agak miris.
Saya gak punya mantan.
Mantan pacar, ya, maksudnya. Kalau mantan guru, mantan temen sih, banyak, hohoho.
Kenapa gak punya, karena memang saya lebih banyak terjerumus dalam hubungan tanpa status. Sekarang sih istilahnya lebih keren: Friendzone. Rasa sakit dan nyeseknya sih, podo.

Namanya saja hubungan tanpa status, selama masih berada dalam hubungan itu aja gak ada hak buat nuntut apa-apa, apalagi kalau udah di luar hubungan itu. Menyebut diri mantan si X aja, rasanya gak tepat. Yang ada senewen sendiri, nangis sendiri, marah-marah sendiri, kecewa sendiri, dendam sendiri. Sementara, lebih sering, si X udah move on, bhaaay!

*ya, ini curhat*

Jadi, berbahagialah kalian yang punya hak untuk menamakan diri sebagai MANTAN, apalagi gelar mantan terindah, behhh... itu semacam lifetime achievement award, karena itu berarti, kalian punya hak untuk senewen, nangis, marah-marah, kecewa, melampiaskan dendam di hadapan publik!

Atau tidak?