Sunday 28 December 2008

kau seperti hantu di masa lalu

Waktu itu seperti hari ini. Akhir bulan di akhir tahun. Tahunnya 2006, lokasi di sebuah kota di Jawa Barat. Saat itu, pertama kalinya aku menyadari, kau mulai menyusup masuk dalam hubungan ini.
Bulan berikutnya, tahun baru, tiba-tiba kau menyatakan diri ikut bergabung dengan kami. Kau bilang kau terpanggil. Dan buatku, itulah awal mimpi buruk yang masih membekas hingga hari ini.


Thursday 27 November 2008

am i wrong?

Am I wrong if nowadays I don't feel like to discuss about spirituality?
Am I wrong if these days I don't really like to talk about church?
Am I wrong if I'm even quite 'allergic' to (certain) people?
What's goin' on in me???

Thursday 24 July 2008

run for your life

run run run...
i just want to run

and forget all the nightmares behind
forget all the pain that grabbed my heart and twisted it

run run run
run for your life!
leave all the wound behind

but...
forgetting is just not forgiving
when can i forgive?
i'm tired of remembering you every single day
with such a hatred lies deep inside my heart
i hate you.

and i want to run away
dunno where...
just want to save my life from you
save my world from you
just go away!

Saturday 19 July 2008

duh, sakit perut!

Hiks, seumur-umur g mens, baru kali ini ngalamin sakit yang gak ketolongan parahnya... sakit, nyeri, ngilu.... hiks.
Saking sakitnya, g ampe gak nafsu makan. Rekor deh, udah lebih dari 12 jam belum makan juga. Gak nafsu! Perut rasanya tegaaang banget. Untung ada yayang yang selalu siaga, hahaha...
Sebalnya, lagi sakit-sakit gitu, dapet telpon yang nyebelin dari si bos. Huks. Kenapa siiih... klo ngomong ma g tuh suka gitu... kenapa sih???
Yah, mungkin g jg kali harus lebih bersabar hati sama dia....
tapi tetep... sakit perut!!! Huhu.

Wednesday 16 July 2008

The Reason Why

Last nite the man of my past called. And told me about his journey to win her heart. And I was a little crashed. And I was wondering… do I still have feeling for that guy? Did I resent how he fight for his so-called true love? Or I just purely don’t like her too much? Well looking at my guy here now… somehow, I secretly selfishly think that I’m the luckiest woman in the world. How he cares for me, how he supports me, how he loves me with his own way, how he protects me, how he learns hard to provide our future.

There are few moments when I wonder why him, not that one. Why not that one, why him. But, remembering what I’ve been through, I must say… this one, he, is the best. I don’t even think I could ask for more.

That’s what my Heavenly Father has provided. And I want to learn to appreciate him, to love him for the rest of my life.

Saturday 12 July 2008

so what?

Hachi!
SMS diterima.

"Hai Dewi, apa kabar? Gimana pelayanan?"

Being a quite straightforward person, langsung g jawab, "Hai, g baek2 aja.... Iya ni, g lg transisi, baru lepas pelayanan."

SMS dikirim

Hachi!
SMS diterima.

"Lho, jadi kamu ga di abbalove lagi? Kenapa lepas pelayanan? Gak sekantor* lagi dong ma Darwin**?"

Cermin yang Terang


Sebagai seorang perempuan yang masih belum bisa melepaskan diri dari cermin, ada satu hal yang sangat saya hindari.
Berkaca di cermin yang disinari lampu terang.
Tanyakan pada setiap perempuan, rata-rata mereka juga pasti menghindarinya.
Simpel, karena berkaca di cermin yang disinari lampu akan membuat semua noda dan bekas jerawat terlihat jelas.
Ironis ya, sementara kita berkaca untuk melihat apa ada yang kurang atau harus dibersihkan dari wajah kita, kita juga menghindari cahaya lampu yang cukup terang untuk menelanjangi semua noda di wajah kita.
Dan, bukankah kadang-kadang seperti itu sikap hidup kita?
Kita ingin tahu apa yang harus dibenahi dari hidup kita, dan kadang-kadang bukannya kita tidak tahu.
Tapi kita menolak dibawa ke 'cermin yang terang', karena itu menimbulkan perasaan yang tak enak di perut kita. Ouh, ada noda dosa di sana, harus dibersihkan. Ah, ada bekas kepahitan di sana, harus dirawat.
Jadi... banyak kita (yeah, me too) cukup puas berkaca di depan cermin dengan penerangan seadanya. Namun ketika sinar itu datang, lampu dinyalakan... I think we will stand embarrassed in front of the Light.

Wednesday 28 May 2008

uugh!

uugh!





Sejak siang rasanya sudah bete. 
Sore udah lebih tenang, ditambah bisa punya waktu bersama yayang. Bisa ngobrol, becanda-becanda (nih cowok ya, lg stres jam 1 pagi pun masih aja bisa ngebanyol).
Malamnya, tetap asyik. Eh, tapi tau2... bete lagi.
Sebenernya sih gak mungkin tau-tau gitu aja... Tapi honestly, ada orang-orang, dengan caranya, entah bicara atau bertindaknya, yang buat orang (baca: aku) merasa sangat gak nyaman dan bete.
Kalo udah gitu, belum ditambah kerjaan yang belum kelar dan mati lampu seharian, kepalaku langsung nyuuut nyuuut rasanya. Belum pernah nyoba sih, kalo misalnya dikasih minuman yang katanya bisa membantu menenangkan stres itu aku bisa jadi lebih tenang dan sakit kepalaku berkurang. Only I know, I can hate myself when I'm in the state of this. Uuughh!!!


Thursday 22 May 2008

omigod

astaga dwey....

masih berjengit membaca namanya??? norak banget sih lu!!!

Thursday 15 May 2008

it's my bday

2 hari yang lalu, aku berulangtahun. Dan ini adalah tahun kedua aku belajar mensyukuri arti ulangtahun. Terlalu terlambat untuk usiaku yang sudah 28 tahun? Hm... rasanya tidak. Untuk hidup yang lebih berarti, rasanya baru 2 tahun bukan waktu yang terlalu lambat.

Semua menebak dengan ceria, bahwa ini tahun paling berkesan karena di ulangtahun ini aku tidak lagi sendiri. Sudah ada seorang pendamping dalam hidupku di tahun ini. Yah, ada benarnya sih! Can't deny that, tho :) Dia sungguh berkah dalam hidupku.

Namun ada hal lain.... Anak-anak manis yang berkorban menempuh jarak dari Sunter ke Pantai Mutiara demi memberikan surprise untukku. Thank you girls, you all are wonderful!

Dan... ketika tiba di pagar rumahku, kejutan kembali menanti. Sebungkus kado tergeletak di sana. Tak ada nama pemberi. Tapi wangi (tepatnya bau, hehe) parfum mobil yang masih tersisa tak bisa membohongi. Aah... benarkah ini dari dirinya? Sungguhkah dia mengorbankan waktunya yang tak banyak itu, memilih untuk tidak menempuh jalan cepat dan memutar demi membawakan kado ini? Keyakinanku begitu kuat jadi aku nekat membuka bingkisan itu. Benar saja. Seperti biasa, dia hanya menulis di atas kertas sederhana. Namun kata-katanya tidak pernah bisa berpengaruh sederhana dalam hatiku. Can you believe, I cried when I read his words. Sungguh-sungguh menangis. Karena aku (baru) menyadari, betapa aku mengasihinya, betapa aku menyayanginya, betapa hidupku sudah begitu banyak berutang padanya. Orang yang selalu menganggap dirinya bukan apa-apa, padahal lewat hidupnya, banyak orang berubah. Orang yang sudah kuanggap kakak, bapak sendiri.... Orang yang membuatku tertawa, menangis, lalu tertawa lagi. Orang yang membuat hidupku jadi lebih berarti. Orang yang membuatku selalu ingin memberi yang terbaik.... I'm deeply influenced by him.

Dan esoknya, another surprise has awaited. Di tengah syuting buat presentasi ke Brazil, one of my colleague, Juned, mengarahkanku untuk share apa yang kudapat di ultah kali ini. Thinking this as a part of shooting , so I told my story. Tapi sungguh aku kaget ketika Juned menginstruksikan teman-teman yang lain untuk mendoakanku. Wow. And they were serious. I don't know... but it felt like a good-bye prayer.... Will I leave them soon? I don't know. What I know, this year, God is returning my hope, my dream. And I'm about to fulfill it. I will. I will!

And so... thank you everybody who loves me... especially for mon ange, I'm really touched by what you've done for me. I love you!

Wednesday 7 May 2008

aku merasa sangat sendirian & tak tahu harus bagaimana...

Oke, itu memang dikutip dari lagu BCL...

Rasanya sangat mewakili perasaanku. Aku merasa sangat sendirian... aku tak tahu harus bagaimana...

Tak tahu bagaimana mengalahkan perasaan kesepian, tersingkirkan dan tertolak ini. Kadang-kadang rasanya seperti tak dianggap ada, rasanya seperti dipinggirkan. Ah, hidup itu memang seperti roda besar, kadang-kadang kau di atas, tapi mungkin seringkali kau di bawah...

Aku sedih ketika aku tak bisa tertawa bersama, tak bisa mengerti apa yang sedang dibicarakan...

Apakah aku yang aneh hingga aku tak dianggap???

Aku hanya merasa begitu... ya.. sendirian.

Dan aku merasa bersalah padamu, mon ange.... Aku tak ingin kamu ikut merasakan kepedihan yang tak enak ini. Kamu layak berbahagia...

Just... sometimes I feel so... apa ya... not in the circle. What should I do?

What, oh, Lord? Where do I belong?

Friday 25 April 2008

Mereka kira saya ini apa ya?

Saya ini sekretaris lho. Dan itu tidak membuat saya menjadi sebuah makhluk dengan 18 tangan, 24 kaki, 5 otak dan 72 jam setiap harinya.

Soalnya, saya masih manusia biasa. Yang masih bisa capek, apalagi setelah begadang hampir 3 hari berturut-turut, yang masih bisa lupa, katanya sih itu akibat kurang tidur, dan yang masih bisa marah juga kalau diperlakukan tidak baik.

Saya tahu saya harus berhati hamba, tapi apakah itu berarti kalian bebas ngomong seenaknya dan berlaku seenaknya?

Haah...

now I close my mouth when I laugh

Sejak kapan gerangan??? Aku pun tak tahu. Yang pasti, tiba-tiba aku menyadari kalau setiap kali tertawa aku refleks menutup mulutku. Kenapa? Gigiku tidak ompong, tidak keselip cabe ijo ato suwiran daging. Kenapa? Padahal dari dulu aku selalu senang tertawa dengan mulut terbuka lebar, tak takut apa-apa, tak takut terlihat konyol, tak takut terlihat gembira.

Tapi, apa yang terjadi sekarang? Dan ketika kurenung-renungkan... rasanya aku mendapat jawaban ini. Jawaban yang sebenarnya tak kuharapkan, karena aku tak pernah mengharapkan sesuatu yang terlalu mudah, simpel... I've just been hurt. Aku hanya pernah terluka, lagi, dan lagi, dan lagi, dan itu menimbulkan bekas tak terlihat tapi akan langsung mendera tubuhku dengan jutaan kenyerian setiap tersentuh.

Dan pelan-pelan, hatiku pun membeku. That's it. Aku jadi sulit percaya ada orang yang menyayangiku, mengasihiku. Buatku, perkataan mereka, tindakan mereka, itu hanya karena didasari oleh kewajiban, keharusan. Yah, sudah seharusnya begini, sudah seharusnya begitu. Tapi apakah hal itu dilakukan karena jauh dalam hati mereka, mereka menyayangiku? Karena mereka ingin yang terbaik buatku?

Nah... it's too marvelous to believe. See? Yang paling mengerikan dari hati yang pernah kecewa adalah hilangnya kemampuan untuk menerima kasih dari orang lain. Mengampuni? Gak masalah, bisa pada akhirnya. Nanti. Percaya kalo dirinya (pantas) dikasihi? Eits, tunggu dulu.... Don't you know, gue ini pernah dibilang gini-gini-gini. Gue pernah diperlakukan gitu-gitu-gitu. Yang bener? Gue ini itu-ini-itu lho.

Hmmph... kapan ini semua akan berubah? Mungkin nanti, ketika saat aku tertawa aku tidak lagi menutup mulutku.

Wednesday 23 April 2008

don't be confused...



Jangan heran kalau hari-hari ini aku berubah.
Karena memang aku sudah berubah.
Banyak hal yang sudah berubah pula, dan tak bisa disangkal, hidupku pun ikut terbawa.
Ah... baru kusadari, luka yang pernah mengiris itu ternyata belum sembuh sepenuhnya, dan entahlah, God knows, kapan itu akan bisa sembuh.
Begitu banyak hal-hal pahit yang terjadi di sekitarku. Atau mungkin, akulah yang memutuskan jika hal itu rasanya pahit. Mungkin jika aku bertahan sedikit lebih lama, rasanya akan berubah menjadi manis. Mungkin kritik-kritik pedas tanpa memperhatikan apa yang sudah kulakukan, akan berubah menjadi pujian kelak. Mungkin penolakan-penolakan itu akan berubah menjadi penerimaan tanpa syarat. Mungkin. Tapi, who cares. Bukan itu yang aku cari. Aku hanya ingin tetap bertahan hingga di akhir perjalanan ini, aku hanya ingin tetap mencintai dan memuja-Nya, hingga seumur hidupku, tak peduli sesulit apa pun keadaannya. And I just know too well, after all I've been thru, I just can't do it alone. I need Him. Nobody understands me, they can only guess or judge. Nobody knows me as You do, nobody loves me as You do. Nobody, Father....

they don't know...

They don't know...

that I'm lonely.

They don't know...

that I actually don't know what to do after dismissing from a meeting.

They don't know...

I don't really have good friends.

They just don't know.

Wednesday 16 April 2008

this is my confession

Baru kusadari...

meskipun pahit kenyataannya, tapi ini benar. Aku masih hidup di masa lalu. Masih berjengit ketika mendengar nama itu disebut, masih merasakan gelombang amarah saat memikirkan hal-hal yang pernah terjadi setahun yang lalu. Masih tak sudi menyentuh apapun yang diasosiakan dengan dia.

Heran! Kenapa dia jadi bagian yang begitu 'penting' dalam hidupku? Ironis.

Aku ingin lepas dari dia. Aku ingin lepas. Aku ingin terbang dan meraih kehidupanku yang bebas merdeka dan yang sudah ditentukan Tuhan. Aku ingin lepas.

aku tidak tahu ini sudah hari keberapa

Mudah2an sudah hari ke-40. Atau better, 60. Mm... atau 90! Karena itu artinya, besok... I can freely publish us. Hehe...

Aku rindu padamu. Sudah lama rasanya tidak merasakan rindu yang membuat nyeri seperti ini. Kamu tahu, malam itu waktu kamu menawarkan alternatif pertama, sebenarnya dalam hatiku ingin bersorak, "Iya, ayo!!! Ayo! Maju, katakan!" Tapi Sayang, ada perasaan yang tak terungkapkan lewat kata-kata di wajahmu malam itu. Dan aku tahu, lebih baik aku bersabar sedikit lagi, lebih baik aku menahan perasaan sedikit lagi, daripada harus melihatmu menderita karena tak bisa menepati perkataanmu.

Seorang pria dinilai dari perkataannya. Dan sampai sejauh ini, kamu terbukti menepati setiap perkataanmu (well, kecuali yg waktu itu kamu lupa beliin makanan, hehe...). Dan... untuk seorang pria seperti ini, waktu 50 hari lagi tidak terlalu masalah....

Can't wait for the rest of my life!

eh, emang lu doang yg punya jadwal?

Kita semua juga punya tau!

Emang gue yang mau ngubah2 jadwal?

Jangan suka sok nasehatin orang deh... lu sendiri kayak cooperative aja kalo lg dikabarin soal jadwal!

HUH!

Saturday 12 April 2008

kurasa...

"kurasa ku telah jatuh cinta..." hehe... sepertinya lagi ni :D aduh, pacarku ganteng banget..... jadi deg2an ngeliatnya, hihii..... norak ya!!!

Friday 4 April 2008

have i told you lately?

I don't think so. That's why I'm writing it down here. I want to write it with the boldest, biggest letter I could...

I MISS YOU SO MUCH. I LOVE YOU, TOTALLY LOVE YOU.

Thursday 3 April 2008

esia... dodolllllll

Betul!!! Benci sekali saya pada pelayanan operator satu ini. Saya dikirimin SMS yg berbunyi "Selamat! Anda mendapat nada sambung gratis.... 15 hari lg bayar, dsb dsb" - yg saya yakin, pasti bukan saya satu-satunya korban. SELAMAT??? Bagi saya ini musibah!!! Sudah dengar lagu nada sambung saya? Amit2 kan??? Lagu dangdut gak jelas yang langsung tertangkap syairnya berbunyi "gadis bahenol jadi incarannya..." Aiiihh....

Berkali2 saya menelepon CS-nya, dan alangkah takjubnya saya, ketika CS terakhir yang saya hubungi berkata bahwa nama CS yang saya hubungi sebelum dia, itu fiktif. LHO??? Aneh....

Aduh, capek deh pokoknya nulis di sini aja udah ilfillllll..............

Tuesday 1 April 2008

it's your birthday

happy birthday.

Hari ini tak bisa kuucapkan langsung perasaanku kepadamu.

Betapa sayangnya aku padamu, betapa bangganya aku padamu.

Betapa  beruntungnya aku merasa, punya seorang sepertimu di sampingku.

Honestly, sometimes I feel, kamu terlalu baik untukku. Atau, more precisely, Tuhan itu terlalu baik kepadaku, hingga Dia memberikanmu kepadaku....

I love you, my angel.

lagi stres....

Iya, asli. Saking stresnya, kepalaku sampai terasa pusing seperti habis dihantam palu berkali-kali.

Pusing rasanya memikirkan pekerjaan yang harus kutangani sendiri. Baru kusadari, betapa manusia benar-benar tak bisa sendiri saja. Bahkan, aku yang sering merasa jack of all trades, ternyata banyak juga yang belum kukuasai. Aku tidak pintar menjadi host, misalnya. Aku tidak mau repot2 mikirin acara buat orang yang sedang punya hajatan, that's the other example. Hal-hal kecil yang selama ini kuanggap lalu, ternyata, lumayan bisa bikin pusing.

Oh silvi... kembalilah. Hehe....

Sunday 30 March 2008

bangga deh sama kamu... :)

Hari ini... kamu membatalkan tawaran untuk mengantar aku pulang. Alasannya simpel tapi kuat, hati nuranimu menegurmu, dan kamu taat. Dan aku bangga banget sama kamu. Rasanya mo nangis deh.... :)

Can't wait for 2 more months... can't wait for the rest of my life.

Friday 28 March 2008

hari ini gak bawa hp... (2)

sekarang sudah jam 5 sore lewat. Jam kantor sudah officially selesai.... dan di penghujung hari ini, aku baru nyadar... gak enak juga yah gak bawa hp. Hari ini ada beberapa nama yang terlintas di pikiran dan hatiku, tapi aku tak bisa menghubungi mereka karena tidak bawa hp.... huks... how are you guys? TL.. Silvi...

Thursday 27 March 2008

hari ini gak bawa hp

iya, tumben2nya bisa ketinggalan.... Padahal seantero jagat mengenal saya sebagai orang yang gak pernah bisa dilepasin dari yg namanya hp. Sampai2 saya pernah dijuluki ms ring2 :D

Saya pny temen sekantor yang kebalikan banget. Dia ini paling sering ketinggalan hp di rumah atau di mana saja. Pernah suatu kali hp nya ketinggalan waktu kita lagi sibuk ngurusin acara besar di sebuah gedung. Waktu ketahuan hp nya raib, dia sempat pucat, tapi akhirnya pasrah. Saya mencoba menelepon hp nya, tapi tidak diangkat. Entah kenapa, saya optimis, hp itu belum berpindah tangan. Eh, beberapa waktu kemudian, seorang usher mendatangi saya sambil menenteng sebuah kantong plastik hitam. "Kak," katanya dengan tampang bingung, "dari tadi ada yang bergetar-getar terus di kantong."

Dengan cepat saya mengambil kantong itu dan, voila! si hp biru dengan casing snoopy milik teman saya terselip manis di antara gelas-gelas Aqua di dalamnya. Ajaib.

Saya ingat, kami, teman-teman sekantor, selalu mengkritik dia karena sepertinya tidak pernah peduli dengan keberadaan si hp. Kadang seharian hp nya dibiarkan di dalam tas, dalam keadaan silent tanpa vibrate. Akibatnya, dia harus rela menerima teguran, omelan dan amuk massa yang merasa dicuekin olehnya.  Saya sering menggodanya, "Mungkin lu harus pake pager aja, jangan hp. Gak guna." Hehe.

Tapi ya, dia tetap seperti itu, tetap nyaman dengan kebiasaannya, dan kita semua pun sudah maklum. Begitulah dia.

Hari ini, giliran saya yang, seumur-umur, kayaknya baru kali ini ketinggalan hp di rumah. Entah tanda-tanda penuaan dini, atau tanda-tanda kurangnya urgensi kebutuhan berkomunikasi, atau memang sekedar silap biasa karena tadi pagi buru-buru. Yang pasti entah kenapa, waktu saya menyadari hp saya ketinggalan, saya merasa.... LEGA.

Sungguh. Padahal saya tahu, pasti banyak orang mencoba mengubungi saya, entah meminta jadwal, entah ngurusin apa, tapi kali ini, tidak seperti waktu2 yg lalu, saya tidak terlalu peduli lagi. Rasanya saya bisa mendapat ketenangan hari ini, dan mungkin itu juga yang teman saya itu rasakan. Tenang, tanpa dituntut untuk segera menjawab begitu hp menjerit-jerit. Tenang, tanpa dituntut untuk segera membalas SMS yang kadang bisa terasa begitu menyebalkan karena datang pada saat yang tidak pas.

Jadi... saya ingin menikmati hari tanpa hp ah... :D

tiada kata lain: pusiinggg!

sungguh deh....

hari ini, kerjaannya berlipat tiga bahkan empat. Well, padahal sebenarnya ini bukan hal yang langka juga ><

Tapi memang bakal makin berat, karena staf yg sudah imut-imut jumlahnya di sini bakal berkurang drastis, cenderung ekstrim, karena yang tinggal hanyalah aku seorang!!! Betul!!! Astaga!!! Tentunya bersama bosku!!! Tapi dia kan tidak standby terus!!! Kenapa aku jadi pake tanda seru terus!!!

Udah tanda pusing akut nih....

Duh Tuhan, minta kekuatan... kasih karunia....... huks... udah mo nangis rasanya....

Tuesday 25 March 2008

say no to indomie!!!

bener deh... setiap kali abis makan indomie berasanya pasti gendut, buncit, gak sehat banget deh.... ga ada rasanya, ga bergizi...

cuma...

that indomie is so damn tempting!!!

Jesus loves me this I know...

Listening to the song at the moment.

Dunno know why, always feel touched every time I hear this song.

Feel... so loved, so wanted.

This song always make me feel like a little child again. So simple, so plainly love Jesus without any tendencies. So pure, so innocent.

The same way I feel God loves me, so simple, so... pure.

Wednesday 19 March 2008

siang itu di tomang...

Langit cerah siang itu. Udara terasa gerah dan debu berterbangan ke mana-mana. Puluhan bahkan mungkin ratusan orang bersiap-siap mencengkeram setir kendaraan masing-masing. Detik demi detik yang berlalu terasa begitu lamban. Adrenalin meningkat cepat, mengantisipasi apa yang akan terjadi beberapa menit lagi.

Sementara itu sang petugas mengangkat tangan dengan tegang. Tanpa sadar ia menggigit bibir. Peluh tampak menetes di wajahnya. Bunyi derum makin ramai, sang petugas bergeming berdiri menghalangi ratusan orang tersebut. Seakan-akan ini battle of will yang harus ia menangkan. Menit berubah menjadi detik. Seorang wanita muda berpakaian rapi melangkah terburu-buru, bersembunyi di balik tubuh tambun sang petugas. Cepat, cepat, mungkin begitu jerit high heels-nya.

Ratusan orang itu merangsek maju, tampaknya makin tak sabar dengan lambatnya waktu. Sang petugas menoleh ke belakang, menunggu tanda dari sana. Betapa lega wajahnya ketika ia menerima tanda.

Yak! Dengan semangat ia menurunkan tangannya dan langsung berlari menepi. Puluhan, mungkin ratusan, motor dan mobil pun melesat melintasi perempatan Tomang.

Aah... just another day without traffic light in Jakarta Raya....

Tuesday 18 March 2008

quicksand


quicksand, you know? Yang artinya, lumpur isap....
knp g blg hidup kayak lumpur isap?
karena kadang2 kita menerima apa yang terjadi di dalam hidup kita seperti lumpur isap.
Kita masukin ke dalam hati, kita pendam baik-baik dan biarkan terkubur di sana.
Kalo yang kita pendam adalah hal-hal yang baik, indah, manis dan menyenangkan, pastinya bikin hidup tambah hepi, ya gak?
Tapi kalo yang (lebih sering) kita pendam adalah hal-hal ga enak yg orang ngomongin ke kita, tentang kita, atau kesakitan-kesakitan yang kita alami, ya... pastinya hidup jadi tambah berat euy. Seperti lumpur isap yang menelan setiap hal yang diceburkan dalamnya, hati kita menelan setiap luka, kekecewaan yang dilemparkan dalam hidup kita. And you know what, seperti barang-barang yang disedot lumpur isap, actually they don't go anywhere! They stuck there. Sama seperti segala hal buruk yang kita telan diam-diam dalam hati kita, they don't go anywhere. Hal-hal itu tetap terbenam dalam hati kita, dan dengan senang hati menimbulkan diri kapanpun kita merasa diserang lagi.
Duh, capek deh... ngapain juga miara lumpur isap dalam hati? Hehe... Mendingan ciptain aliran sungai yang bersih, yang menerima sampah-sampah perasaan, tapi lalu melarutkannya, menyisakan hal-hal baik yang bisa diambil darinya.-just an inspiration of another bleak day