Sunday 25 August 2013

In His time

Kadang, kalo lagi ngebaca update teman-teman di Facebook tentang toddler mereka, saya suka panik sendiri. Panik apakah saya bisa mendidik Ben secanggih mereka mendidik bocah-bocah mereka, panik apakah saya terlalu santai sekarang dalam mengajari dia.

Rasanya selalu saja ada yang kurang, dan jujur hal kecil sekalipun bisa bikin saya murung dan senewen. Psst, menurut salah satu tes yang dulu ngetren di Facebook, saya emang orangnya neurotic, wkwkwkwk.

Ben gak mau makan buah, saya stres.

Ben makannya gak abis, saya stres.

Ben kayaknya gak ada tanda-tanda bisa diajarin pipis sendiri alias potty training, saya stres.

Padahal, Ben ini anaknya sehattttt, aktifffff, lincaaaahhhh, bawellll, dan - yang jujur sering jadi momok buat ibu-ibu - dia ini gak kurus, alias rada montok. Jadi sebenarnya, secara kasat mata, it seems nothing I should worry about.

Beberapa hari yang lalu, saya iseng mulai membiasakannya hanya mengenakan kolor, tanpa clodi kesayangan. Selain menuruti saran kakak saya agar Ben mengenali ciri-ciri dia mau pipis atau pup, saya juga malas bok nyuci clodi mulu tiap hari, hahahahaha #janganditiru.

Jadi sudah kira-kira 3 hari, setelah mandi pagi, saya biarkan dia tanpa popok. Oya, saya juga memberanikan diri begini karena Ben sudah bisa bilang "pipi, pipi*" sambil memegang selangkangannya. Yaaah, kadang dia kayak cuma sadar, "Oh! I have this thing!". Seringnya dia bilang "pipi, pipi" dengan suaranya yang lucu itu kalo kakinya udah basah. Atau ketika pantatnya sudah hangat oleh sebongkah pe-u-pe. Hiyaaaa.

Dan kemarin, ketika dia kembali ber-pipi-pipi, eh, celananya masih kering, saya bergegas gotong dia ke kamar mandi, dudukin di toilet, beneran, ga lama dia pipis sedikit! Hooraaayyy!!! Terharu bangetttttt!! Walopun sekitar 5 menit setelah itu dia tau-tau pipis lebih banyak lagi pas sedang main di ruang tamu *.*

Oya, pernah juga ketika dia udah pup di celana, saya buru-buru bawa ke toilet, dia mau lanjutin pup di situ :D

Yang lucu, semalam, waktu kami mau ke Taman Anggrek. Biasa, mo nyetor duit ke Jala-Jala, tsaaah.

Seperti biasa, karena mau pergi keluar, Papa mengenakan pospak ke Ben. Ealahhh, dia tolak mentah-mentah lho! Sambil setengah menangis dia menepis pospak itu dan menjerit, "Pipi, pipi, pipi!" Walhasil, malam itu Ben pun jalan-jalan ke TA tanpa "pengaman" apa pun! Hahaha! Dua kali digotong ke WC, sekali gak mau pipis, sekali pipisnya banyak. Huff, sakses.

Sampe waktu kita lagi liat-liat di Sport's Station ato apalah gitu, pas mau keluar, tau-tau si little boy kembali ber-pipi-pipi, dan tau-tau udah ngucur aja tuh! :D

There's nothing to worry about, really. My Heavenly Father will take care of it, in His time. Dan satu hal saya percaya, Ben akan tumbuh jadi anak yang mandiri, dia tahu apa yang dia mau, dia tahu apa yang dia lakukan, dia tahu apa saja batasannya (kalo lagi ngebuka rak piring, dia udah tau dia "no-no" pegang piring kaca atau keramik). Dia diciptakan unik, dan saya harus belajar mencermati segala sifat dan karakternya, untuk membantunya menjadi pribadi yang lebih baik, seperti yang telah dirancang oleh Bapa.

Amin!

No comments: