Lucu,
bagaimana seseorang yang menjadi mimpi burukmu bertahun-tahun, tiba-tiba lenyap begitu saja.
Seseorang yang telah menjadi awan kelabu dalam kehidupanmu, tiba-tiba hilang seperti nasib ponselmu kalau dibawa tanpa pengawasan dalam metromini di Jakarta.
Seseorang yang, mungkin tanpa disadarinya, telah erat mencengkeram jalan napasmu, sehingga setiap kali harus bertemu dengannya, kau merasa udara begitu tipis dan kau hanya ingin segera menyudahi waktu tersebut.
Hampir setiap hari pikiranmu dirundung oleh orang itu, apa yang telah dikatakan dan diperbuatnya kepadamu, entah dia sengaja atau tidak, namun yang pasti telah meninggalkan luka yang tak mudah disembuhkan, dan kau hanya bisa berharap agar kau tak perlu bertemu dengannya lagi.
Kau tahu, kau tak bisa mengharapkan dia mati. Kau hanya berharap agar Tuhan yang pemurah memberikan anugerah untukmu mengampuninya, dan entah bagaimana, kalian bisa berteman, atau, yah, minimal, kau bisa bernapas seperti biasa ketika harus bersamanya.