Friday 22 November 2013

Day 3, Kuala Lumpur Trip, 16-19 November 2013

Hari ini kita mo ke IKEA! Yeay! Salah satu main destinations kita ke sini.

Setelah mengumpulkani informasi dari mana-mana, termasuk dari temen yang sempet sebulan tugas di KL, finally, I present you:

CARA KE IKEA DAMANSARA (abis kayanya rada susah cari info ini di Internet, bok):

1. Naik LRT alias jalur Kelana Jaya (jalur merah), turun di stasiun terakhir, Kelana Jaya.

2. Keluar stasiun, naik 1 lantai, menyeberanglah di jembatan penyeberangan. Di situ sih ada terminal bus Rapid KL, ada juga yang mengarah ke IKEA, tapi berbayar. Kita mo cari free shuttle-nya.

3. Nah, di seberang sini ada tempat menunggu bus. Tunggulah dengan manis di sana, kalo masih lama, bisa jajan-jajan dulu di pertokoan di belakang. Ada Sevel, resto pizza (forever I owe you for providing free wifi that is accessible even by standing outside :D). Jadwal free shuttle-nya bisa dilihat di sini.


Note: yakin pede aja pas nunggu free shuttle, soalnya gak semua orang situ tau klo ternyata disediain free shuttle ke IKEA. Oya, IKEA itu terletak di dalam pertokoan IPC (Ikano Power Center), jadi klo mo nanya, bisa aja nyebutnya ke Ikano. Di badan shuttle busnya juga tertulisnya free shuttle to IPC. Lama perjalanan kira-kira 15 menit. Busnya nyaman, ber-AC dan menampung cukup banyak penumpang. Mirip dengan free shuttle bus yang disediain Summarecon Serpong.

Always, always love this place :) Sayangnya, di sini Ben agak rewel :( Gabungan laper-tapi-gak-mau-makan dan ngantuk-tapi-gak-mau-bobo plus belum-pup. Sama karena kita tarik paksa dari mainan kompor-komporan dan lampu sih, hehe. Alhasil, setelah dia pup, barulah dia tenang dan tidur pulas di stroller

Oya, IKEA sangat child-friendly. Ruang bayinya bikin jatuh hati! Tempat mengganti popoknya bisa dilapisi tisu lebar, jadi gak perlu kuatir waktu ganti popok yang kena pup. Kita juga bisa minta diaper ke informasi, free. Di ruang bayinya juga disediain mainan, duh, thoughtfully designed banget deh. Di showroom-nya pun anak-anak bebas berlarian, bebas mencoba mainan, bebas jumpalitan, bahkan ada sebuah plang bertulis: "Children are the most important people in the world."

Jujur, seringkali gw ngerasa anak-anak itu malah jadi semacam beban kalo dibawa ke luar. Beban buat orang lain ya. Maksudnya, kalo kita bawa mereka ke restoran dan mereka mulai berteriak atau bertingkah lainnya, sudah pasti kita jadi gak enak sama tamu lainnya. Dan selama di Malaysia, gw bener-bener tersentuh dengan betapa orang-orang di situ sangat menghargai anak-anak. Bener lho, hampir semua kalo papasan sama Ben itu ngeliatin dia dengan penuh affection, seolah-olah baru pertama kali ngeliat anak kecil. Pemanggang roti canai Restoran Hanifa, misalnya, enthusiastically warned me to be careful, jangan biarin bebi loncat-loncat di kursi, nanti jatuh, begitu katanya. Dan waktu kami mampir ke sana lagi, dia bertanya, "Mana si bebi, Kak?" Kalo kita lagi mo nyeberang, mobil pasti ngalah dan ngasih kita lewat dulu. Coba di sini, huehe.

So, reading the words above, it really soothes me. Thank you, IKEA.

Lah, kok jadi sentimental gini, hahaha.

Anyways, back to IKEA. Try the food! Worth every cent! Oya, anak-anak juga dapet free meal (penne with tomato sauce), one meal for one kid. You must present your kid to the cashier, however.

IKEA gak nyediain kantung plastik, mereka cuma nyediain kertas koran dan dus buat ngebungkus barang-barang kita. Sayangnya, kita gak beli plastic bag IKEA, padahal gak nyampe 2 MYR lho. Argh. Akibatnya, suami mesti jungkir balik bungkusin belanjaan kita, wasalam.

Pulang, naik free shuttle lagi. Ditutup dengan makan malam di restoran Hanifa. Tadinya mo di resto sebelahnya, tapi sepertinya lebih banyak nyediain roti-roti, jadilah batal. Damage cost sekitar 16 MYR.

-to be continued-

No comments: