Saturday 30 November 2013

Why bringing a child into this world?

Selepas melahirkan hampir 2 tahun yang lalu, beberapa lama waktunya saya sempat dilanda kegelisahan.

Kenapa saya mau hamil? Kenapa saya mau melahirkan satu lagi anak manusia ke tengah dunia yang kacau dan semrawut ini?

Jujur, saya sempat merasa bersalah tiap kali melihat wajah lucu Ben yang sedang tertidur pulas dengan mulut setengah mangapnya itu. "I'm sorry, Son." Begitulah batin saya hampir tiap hari.

Saya merasa bersalah, karena saya kira, gara-gara sayalah, dia bisa ada.

SOMBONG BANGET SIH. Soalnya, kalo Tuhan sang Maha Pencipta tidak berkehendak, toh Ben gak bakal hadir.

Berbekal kesadaran itu, saya pun menekan kegelisahan saya tersebut. Saya putuskan untuk percaya sepenuhnya, bahwa Dia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.

Hingga saya menonton video ini. (Bukan iklan, lho, ya.)

"The world needs more good guys. And I'd like to think that our baby will be one of the good guys," kata seorang calon bapak berjanggut tebal dengan wajah sumringah.

Kalimat sederhana itu membangunkan kembali sesuatu dalam hati saya. Sesuatu yang sudah lama tertidur, terkubur di bawah segala kecemasan saya.

Sesuatu itu bernama, harapan. Dan harapan adalah apa yang saya letakkan dalam diri Ben. Harapan agar dia menjadi orang yang baik, menjadi orang yang berdampak pada orang lain, bahkan dunia ini.

Malam ini, ketika saya menonton dia asyik bermain sendiri, tiba-tiba kalimat ini muncul dalam hati saya.

"When you bring a child into the world, you are bringing another hope into this world."

Ya, karena dunia ini masih punya harapan. Bangsa ini masih punya harapan. Masih ada orang-orang baik. Masih ada calon orang-orang baik, seperti anak saya nanti (yes, amen!)

Jadi merinding sendiri, karena itu berarti pula, saya punya tanggung jawab superberat untuk mendidik anak saya agar benar-benar tumbuh menjadi harapan, bukannya menjadi beban. Gak muluk-muluk lah, bukannya pengin dia jadi tokoh dunia or what, setidaknya, dia akan tumbuh jadi anak yang tahu sopan-santun, buang sampah gak sembarangan, ramah pada semua orang tanpa diskriminasi, tahu berterima kasih, bisa meminta maaf dan mengucapkan kata 'tolong', tepat waktu, dll dll.

I'm not gonna let this world take over my children. For in their hands are the power to change this world. To put back what has been taken.

This is for you, Benedict.

Dan untuk adikmu kelak.

No comments: