Thursday 6 January 2011

The Heavenly Gift

Whoa!
Finally!!! I'm married for 26 days now!! HAHAHAHA!
Ehm.
Okay, back to review.


11 Desember 2010.


07.30
Sedikit terlambat dari jam perjanjian (ehm, 1 jam sih sebenarnya), kita meluncur dari Tanjung Duren menuju Kalysa Bridal, Kelapa Gading. Di sana Mbak Wenny sudah menunggu, siap merias dirikuuuu....
Rias punya rias, towel sana towel sini, poles sana poles sini, 3 jam kemudian, aku selesai dipermak menjadi seorang pengantin yang cantik. Hihiy, iya dong.
Dari Kalysa, kita menuju Hotel Orchardz, Gunung Sahari. Di sana sudah menunggu keluarga bee dan keluargaku untuk prosesi jemput-menjemput.



Sejak awal sudah bertekad menikmati setiap proses dan masalah yang mungkin terjadi hari ini, aku bahagia-bahagia saja menjalani setiap menitnya.
Prosesi ini dicetuskan Mama seminggu sebelum D-Day. Jadi.. ceritanya Lady (adiknya bee), datang menjemput bersama seorang tante, mendatangi Papa-Mama, minta agar aku pulang ke rumah. Dia harus membawa piring berisi dua butir jeruk, tak lupa dengan kertas merah bertuliskan 'shuāngxǐ' alias double happiness. Setelah itu, barulah bee boleh masuk. Itu pun harus menunggu Papa-Mama mempersilakan dia masuk, kemudian dia digandeng oleh sepasang suami istri (harus dari keluarga yang baik-baik dan harmonis, pesan Mama) - tak lain tak bukan my own beloved sister and her hubby.
Lalu, bee langsung menghampiri aku, memberikan bunga tangan, dan aku gantian menyematkan korsase ke jasnya. Aku kebalik dong nyematinnya, hahahaha.
Setelah itu, off we went to the church!
Karena catatan sipil dipindahkan menjadi sore (hakimnya gak mau kalo belum pemberkatan), waktu menunggu kita jadi lebih panjang. Lumayan laper, tapi lagi enak-enaknya menyantap nasi bogana, aku 'dipaksa' meletakkan kotak nasi itu. Huks.
Sebelum naik ke Audi, kita di-briefing oleh gembala nikah hari itu, Mas Budi Tjahyono.
I still felt very light that moment.
Bee naik duluan karena dia akan stand-by di dalam ruangan.


13.10
Aku disuruh naik ke atas, karena acara akan segera dimulai.
Aku menunggu dengan kalem di depan pintu Audi bersama Papa yang akan menyerahkan aku kepada Mas Bud.
Mulai panik ketika mendengar lagu 'When She Loved Me' mulai dinyanyikan, karena perjanjiannya, aku masuk berbarengan lagu dinyanyikan. I desperately tried to tell Olin and Mbak Sofie bahwa I was supposed to enter, like, RIGHT NOW.
Untung mereka cukup sigap dan menghantarkan aku masuk.
Aaaaanndd... I never expected this, it turned out that this WAS the moment when I felt like fainting. Beneran, aku udah mau nangis waktu itu, deg-degannya super kenceng, gak tau kenapa! Mungkin setelah euforia sepanjang pagi, this was it, the moment, this was REAL.
So I strolled along the red carpet with my Daddy, kucluk-kucluk karena belom bisa menguasai si sarang burung alias petty coat, tersandung-terinjak entah berapa kali, but I managed to arrive safe and sound =)
Lalu acara pun dimulai... nyanyi-nyanyi, kesaksian pembina, khotbah dari my spiritual, my boss, lalu jreng-jreng... prosesi pemberkatan nikah pun dimulai.
Semua berlangsung cukup lancar, dan tau-tau udah wedding kiss! Hahaha, I was pretty shocked, soalnya berasanya cepet banget!!
Ga nyangka bakal grogi banget waktu bee mulai menundukkan kepala, sampe refleks aku menghindar. Somebody shouted, "Close your eyes!" So I did, and... there it went... my first kiss with my husband :)
Acara dilanjutkan dengan pengucapan terima kasih kepada orang tua, doa tutup dan foto bareng.
Malamnya, resepsi di Fortuna Palais, ITC Mangga Dua. Things went quite well, makanan habis sebelum tamu datang semua - soalnya yang dateng lebih banyak dari paket yang kita pesen, hehe.
I enjoyed the day very much. Felt very blessed and ignorant of any flaws that may be seen. One of the greatest blessings I felt that day was to see some of my friends who lived outside of Jakarta but gave their time to attend my wedding. Ada yang baru nyampe tadi siang, dan besok pagi langsung berangkat pulang lagi, uhuhu.. so touched.. Thank you Ita, Dion, Yun, Aliong, Tempuh & Elaine (surprise guest from KL!) :) 
And so this was... the Heavenly Gift, that I will cherish with my dear husband from then til death do us part!


 

1 comment:

Lia_soc said...

hahaha, tengkiu buat reviewnya, jadi bisa kebayang suasanannya tanpa menghadiri, tp review belon lengkap neh... pberkatan udah, resepsi udah, abis resepsi belon di review.... ;p wkwkwkkwkwkw * nakal akyu...* tring tring ;p

hope you enjoy the journey :) a beautiful journey of marriage in the Lord! muach muach...