Monday, 15 July 2013
Review Asasta Spa Tanjung Duren
Seriously, tempat ini bagus, pijetnya juga mantap, ga kalah sama yang udah ngetop duluan.
Setelah penasaran denger cerita temen yang bilang pijet situ enak banget sampe ketiduran, gue pun berkesempatan mencoba Asasta Spa yang tinggal sepelemparan kolor Superman dari rumah gue.
Tuesday, 9 July 2013
Sebalnya Dicurangi :(

Iya, dicurangi sama bank yang selama ini gue cukup percayai.
Gue kan punya kartu kredit di bank ini, dan pembayaran gue selalu lancar, alias gak pernah telat dan selalu full. Nah, bulan lalu gue bayar tagihan persis tanggal jatuh tempo, 11 Juni 2013. Setelah bayar, gue pun merasa tenang buat liburan selama 10 hari di kampung tercinta.
Friday, 17 May 2013
my dirty confession
So I have a confession to made. I'm not that smart, not that brave. Or maybe you've known that already too long. See, the problem is, I thought I was. Then proof over proof set in to knock the hell out of me. Who am I fooling? People can say that I'm a great writer, yet I haven't produced any single writing more than 100 pages. Nothing! Some people say they admire how bold I am. I though I was! But then I realized, I'm not even half of it. I tell my friends to 'stand up, speak out' while I only murmur syllables when people 'giving' advice on my baby treatment. Face it, be honest, I just don't have guts to tell them mind their own business. So what if my baby's nose is flat? He is cute as he is and I don't mind it! It functions damn well!
Monday, 25 March 2013
dear daw...
Gw tau, pasti ga enak banget rasanya sekarang. Ditegur, dimarahi mungkin, rasanya ditelanjangi. Mungkin lu berpikir, "Gila, ini urusan pribadi gw, ngapain lu pada ikut campur?" "Siapa lu ngatur-ngatur gw! Ga usah sok rohani deh lu! Kepo ya kepo aja!"
Marah, kesal, kecewa, dan mungkin (kalau mau jujur) ... malu.
Malu, karena ketahuan apa yang selama ini lu sembunyiin.
Malu, karena sebenarnya bukan seperti ini cara yang ingin lu lakukan, bukan ini jalan yang ingin lu tempuh.
Malu, karena tadinya yang tahu cuma dua orang (plus Tuhan), sekarang bisa dipastikan lebih dari 5 orang tahu.
Gw ga bisa kasih nasihat macem-macem. Ga bisa jabarin ayat dari berbagai kitab dan merangkai kalimat-kalimat indah penuh motivasi.
Gw cuma bisa bilang, "Ayo, bangkit. Jangan terpuruk. Pahit emang rasanya, TAPI lu harus telan ini. Lu harus dengar mereka dan berbalik dari apa yang sedang dan telah lu lakukan. Jangan biarkan kebohongan Iblis menutupi mata dan telinga hati lu. Karena lu memang salah. Lu udah salah, udah melanggar kepercayaan orang-orang yang mengasihi lu. Gw pribadi sempet shock denger kabar itu, dan gw sedih, karena ngebayangin perasaan dan posisi lu yang pasti ga enak banget. Lu cuma perlu mengaku lu salah, terima koreksi dan nasihat orang lain dengan rendah hati, dan melangkah kembali dalam terang kebenaran. Jangan biarkan hal ini membuat lu menyimpang dari jalan Tuhan. Kembalilah. You're not alone. Banyak saksi yang menyaksikan kita, menyemangati kita, menantikan kita menyelesaikan pertandingan iman dan merayakan bersama kita. Don't blame others, don't blame yourself, just keep on going!"
24 March, 2013
Thursday, 20 December 2012
should say "no" earlier
Lemme expand on my condition.
I am situated to give (monthly) allowance to an elderly woman. With me just having a baby, my husband is the sole breadwinner, I try quite hard to accept this. Why?
The woman and her daughter shop more than I do.
They even didn't show any care at all when they made trips to other country and city.
And now the daughter - who is working with small wages - is planning to get a sophisticated gadget, by installments.
Asked by her friend, how could she manage with her wages, though she is going to quit spending for another 6 months, she answered lightly, "God shall provide. I still have my parents, anyway."
@!**%#!!!!!!
If she does have money, why can't she allocate it for more important matters, like her school fee, her mother's debts?
Oh, I forgot. What is most important for her is STYLE.
Oh dear God... help me to overcome this.