Tuesday 24 November 2015

Off We Go to Bandung!

31 Oktober 2015

Beberapa waktu yang lalu, Sylvie mengajak jalan-jalan ke Bandung. Kami langsung menyambut rencana ini dengan gembira. Tanggal pun ditetapkan, yang pasti setelah gajian, yaitu 7-8 November mendatang. Bagian terseru dari jalan-jalan bagi saya adalah tahap perencanaannya. Hm, tepatnya, tahap risetnya. Hihihi, serius amat ya, mau jalan-jalan aja pake riset. Tapi, ya begitulah saya. Cari tempat jalan-jalan, dan yang paling menyenangkan, mencari tempat menginap. Duh, penginapan-penginapan di Bandung itu lucu-lucu! Ini di luar hotel ya, yang tentu saja standar secara bangunan dan fasilitas. Di Jakarta juga bisa ketemu penginapan sekelas itu. Tapi kalo penginapan dengan kamar dekor imut-imut, sepertinya bakal susah kalo gak di kota kreatif seperti Bandung ini. Ada Frou-frou Room, Summerbird, xxxx. Tapiiii, mengingat kali ini kami tidak bepergian sendiri, tentu harus mempertimbangkan aspek kenyamanan peserta lain ini. Pusing pala baby, makanya saya sebenernya paling males kalo harus bepergian ramai-ramai. Karena ya itu, mensinkronkan otak saya sendiri aja kadang repot, ini lagi harus mensinkronkan dengan otak-otak lainnya. Ya, kita tunggu minggu depan ya!

24 November 2015
Hola! Am back from Bandung trip! It was a fun trip, indeed!
Dimulai pada sekitar pukul 06.15, Sabtu, 21 November, Aries yang sepertinya cocok jadi inspektur bootcamp sudah melajukan mobil. Berhenti sebentar di rest area supaya Cicik Sylvie bisa beli kopi, kami masuk Lembang kira-kira pukul 09.30. Sengaja memilih rute Lembang terlebih dahulu, karena tujuan pertama kami adalah Floating Market Lembang (review di sini). Biasa, demi anak.
Setelah makan siang di FML, kami melanjutkan perjalanan ke Miss Bee, yang berjarak tidak terlalu jauh dari sana. Bermodal MGM (Mbak Google Maps), dengan penuh percaya diri kami langsung tancap gas. Eh, baru juga keluar lokasi FML, ternyata sudah ada petugas yang mengarahkan ke kiri. Padahal MGM mengarahkan kami ke kanan. Namun, berhubung jalan ke arah kanan ditutup entah karena apa, mau tak mau kami ke kiri, dan blas! We were like in the middle of nowhere. Gak nowhere-nowhere banget sih, masih ada perkampungan, dengan jalanan yang sempit dan supercuram. Ada sebuah mobil di depan kami, dan kami yakin, mereka juga berpegang teguh pada MGM. Soalnya, hanya kami mobil yang melintas di jalan ini, huahuaha. Ndilalah, setelah mengarungi jalanan yang curam, kami dihadang sebuah plang bertulis: kendaraan roda 4 ke arah Ciumbuleuit tidak bisa lewat karena longsor. Padahal, Miss Bee hanya 2 km lagi! Bukan Aries namanya kalau tidak mencobai peraturan terlebih dahulu. Dengan nekat, beliau melaju terus sampai dihentikan akang-akang di situ. “Gak bisa lewat, Pak. Longsor,” demikian infonya. Dia memberi tahu kami jalur alternatif, yang tidak kami mengerti karena kami sama sekali tidak familier dengan nama-nama tempat yang disebutkannya -.-.
Balik arah, kami masuk ke sebuah kompleks perumahan mewah yang sepertinya belum jadi. Kami bertanya pada satpam dengan patokan Hotel Padma. Beliau tampak bingung. “Padma? Hotel Chedi? Malya?”
Ha! Untung saya pernah baca kalau dulunya Padma bernama Chedi, setelah itu Malya.
“Iya, Pak! Itu maksudnya!” sergah saya.
Setelah mengikuti petunjuk satpam, kami tiba di Kompleks LIPI. Dan kami baru sadar, lhaaaa ini kan kompleks tempat sahabat kami dulu tinggal!!! What a coincidence!
Pokoknya, semua ketegangan terbayar dengan makanan dan pemandangan di Miss Bee (review di sini).
Selesai menikmati Miss Bee, kami memutuskan untuk langsung ke hotel. Perjalanan kurang lebih satu jam menuju daerah Paskal, tibalah kami di Hotel Serela Waringin (review di sini).
Malamnya kami dinner di Paskal Food Market. Sylvie yang belum pernah ke sini nyaris kalap melihat banyaknya tempat makan yang berjejer di sini. Cuaca malam itu bersahabat, sejuk tanpa hujan, ramainya juga masih beradab.
And we kissed the night goodbye with a good sleep!



Baruuu saja terbangun sekitar pukul 7 pagi besoknya, Ben sudah demo minta berenang. Ya sudah, kami turun duluan ke restoran yang bersebelahan dengan kolam renang, padahal tadinya janjian pukul 7.30 sarapan bareng Sylvie.
Ternyata air kolam renangnya terlalu dingin. Si boy pun ngambek dan minta naik ke kamar saja. Ya sudah, Mama melanjutkan memamah biak sarapan di restoran hotel.
Selesai mandi, kita langsung check out. Next destination, lanjut makan di GOR Padjajaran!
Ternyata sedang diadakan renovasi, jadi semua lapak pindah ke parkiran depan. Malah ada beberapa lapak baru, tapi dengan dagangan yang sama. Lumpia basah, misalnya, seingat saya hanya satu penjual tadinya, tapi sekarang ada kurang lebih tiga penjual, dengan selisih harga kira-kira dua ribu.
Dari GOR Padjajaran, kami mampir ke Primarasa terdekat (lupa euy nama jalannya, hihihi) dan mengutus Sylvie buat beli brownies. Dari sana, lanjut ke Noah’s Barn, tapi karena salah cabang akhirnya kami pindah ke Summerbird (review di sini).
After Summerbird, it’s definitely time to go home! Kami keluar dari tol Pasteur, meskipun MGM mengarahkan kami lewat tol yang satu lagi (lupa juga namanya, wakakak). Di sepanjang jalan menuju tol Pasteur, berjejer tempat jualan oleh-oleh. Sylvie beli batagor Ihsan dan batagor Abuy (85 rebet per porsi!!!) buat membandingkan. Verdict: dari rasa batagor, Abuy lebih berasa ikan. Tapi dari rasa saus, Ihsan menang dari saus Abuy yang terasa hambar.
Finally, setelah kira-kira 3 jam lebih, sampailah kami di kota sendiri, tempat kami tak perlu mengandalkan MGM lagi :D
Thank you, Bandung, for such a nice treat to our weekend!






No comments: